Airlangga: Pendanaan Proyek Jumbo Giant Sea Wall Pakai Skema Kerja Sama Swasta

20 Januari 2024 9:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan Leaders Offsite Meeting di Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menyampaikan keterangan dalam kegiatan Leaders Offsite Meeting di Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut Giant Sea Wall begitu penting untuk dapat melindungi daratan dan juga menjaga pengembangan ekonomi di sekitar Pantai Utara.
ADVERTISEMENT
Menurut Airlangga, pemerintah pusat sudah membuat sejumlah tahapan dalam pengembangan proyek Giant Sea Wall yang dimulai di kawasan pesisir di Jakarta dengan nilai proyek mencapai angka Rp 183 triliun untuk tahap awal. Adapun contoh dari Giant Sea Wall ada di Demak-Semarang.
"Giant Sea Wall kan kita sudah buat berbagai tahapan. Mulai dari Jakarta yang besarnya Rp 183 triliun, tapi Jakarta baru mulainya nyicil aja sepanjang pantai kemudian kita sudah buat model Giant Sea Wall. The real Giant Sea Wall itu adalah yang Demak-Semarang," kata dia usai kegiatan Leaders Offsite Meeting (LOM) di Kota Bandung pada Jumat (19/1) malam.
Dalam pengembangannya, Airlangga menyebut terdapat sejumlah persoalan yang dihadapi seperti tanah timbul. Namun begitu, dia memastikan persoalan yang dihadapi itu telah diselesaikan. Maka dari itu, dia menegaskan proyek itu akan tetap dilanjutkan dengan public private partnership atau kerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta.
ADVERTISEMENT
"Itu sebenarnya by regulation sudah kita selesaikan, sehingga proyeknya harus dilanjutkan. Kita tahu bahwa persoalan tanah tenggelam itu bukan hanya di Jawa tapi terus sepanjang pantai Utara ke Indramayu juga kemudian lewat Cirebon ke Tegal ada, lewat Tegal ke Pekalongan ada dan terus sampai Semarang," ucap dia.
"Jadi tentu ini hal yang harus kita selesaikan, yang kemarin kita selesaikan secara fase per fase, namun ke depan kita perlu secara lebih masif dan ini bisa dikerjakan dengan public private partnership," lanjut dia.
Sementara disinggung mengenai investor, Airlangga belum mau membocorkannya. Sebab, menurut dia, kini pemerintahan pusat masih fokus untuk melakukan studi salah satunya dilakukan oleh Bappenas.
"Kalau saat sekarang kita tidak bicara investor, belum masuk karena sekarang fasenya adalah studi, studi Bappenas sudah, jadi kita buat studi berikutnya. Ini proyek jangka panjang, tapi secara potong per potong itu sudah dilakukan tapi kan kita pendekatannya tidak bisa lagi sepotong-sepotong tapi kita harus tuntaskan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mengalokasikan anggaran jumbo untuk membangun Giant Sea Wall. Menurut perhitungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, butuh dana hingga USD 60 miliar atau setara Rp 930 triliun. Sementara tahap awal memakan dana Rp 164 triliun.