Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Airlangga Perkirakan Aturan DHE Datangkan USD 80 Miliar Devisa ke Perbankan RI
19 Februari 2025 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan kebijakan baru Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) yang mulai berlaku pada 1 Maret 2025 ini akan berdampak signifikan bagi perbankan Indonesia. Pemerintah telah menetapkan kewajiban penetapan DHE SDA dalam sistem keuangan Indonesia akan ditingkatkan menjadi 100 persen, dengan jangka waktu 1 tahun sejak penempatan dalam rekening khusus DHE SDA di dalam bank-bank nasional.
ADVERTISEMENT
“Untuk tahun ini diperkirakan devisa yang bisa masuk dalam perbankan kita karena ini baru berlaku 1 Maret adalah sebesar USD 80 miliar,” kata Airlangga dalam acara kumparan The Economics Insight di Hotel Westin Jakarta, Rabu (19/2).
Airlangga menjelaskan penerapan aturan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi dan meningkatkan stabilitas perbankan nasional.
Dia mencatat saat ini kondisi perbankan Indonesia berada dalam posisi yang kuat dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 27 persen. Selain itu, penyaluran kredit tumbuh sebesar 13 persen dan dana pihak ketiga meningkat 9 persen.
“Dengan demikian sekali lagi apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden, langkah-langkahnya sudah banyak, tadi dan terutama tentu dampaknya tidak harian tapi tentu mid to long term dan ekonomi Indonesia saat sekarang posisinya relatif kuat, perbankan kita kuat,” ungkap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Selain aturan DHE, pemerintah juga tengah menyiapkan peluncuran badan pengelola investasi bernama Danantara pada 24 Februari 2025. Danantara ini akan memiliki aset kelolaan sekitar USD 900 miliar, setara dengan 85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Tentu dengan adanya Danantara ini aset under management-nya sebesar USD 900 billion berarti sekitar 85 persen daripada Indonesia punya PDB,” tutur Airlangga.
Airlangga yakin Danantara mampu menarik lebih banyak investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka menengah hingga panjang.
“Tentu dengan pengelolaan yang lebih optimal diharapkan investasi kita bisa lakukan oleh sovereign wealth fund kita sendiri. Sehingga tentu ini bisa memperkuat engine of growth ke depan. Semua ini adalah untuk mid dan long term,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT