Airlangga: Program Prakerja Kurangi Ketimpangan, Berdayakan Perempuan

27 Juli 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Airlangga Hartarto di acara Temu Raya Prakerja di Sentul, Bogor, Jumat (17/6/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko Airlangga Hartarto di acara Temu Raya Prakerja di Sentul, Bogor, Jumat (17/6/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah dua tahun lalu sudah menyasar 13,4 juta peserta di seluruh kabupaten/kota Indonesia. Program ini pertama kali diluncurkan sejak bulan April 2020.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Program Kartu Prakerja berhasil mendorong inklusi keuangan, mengurangi ketimpangan dan pengangguran, bahkan turut mendorong pemberdayaan perempuan.
"Banyak agenda pembangunan Global SDGs yang diakselerasi oleh program Kartu Prakerja seperti lifelong learning, pemberdayaan kaum perempuan, pengurangan ketimpangan serta kemitraan untuk inklusi keuangan," ujar Airlangga dalam video sambutannya pada Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja, Rabu (27/7).
Untuk itu, Airlangga mengajak semua masyarakat membangun Kartu Prakerja dan ikut serta mengambil bagian. Sebab, prinsip dasar dari Kartu Prakerja adalah transformasi ataupun perubahan.
"Prakerja adalah harapan, Prakerja adalah kebanggaan Indonesia dan Prakerja adalah program government to people (GtP) yang inovasinya dari Indonesia," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, ada beberapa prinsip dasar yang digunakan sebagai kunci sukses program Kartu Prakerja. Pertama, kebijakan yang disusun berbasis data selama 2 tahun ini telah diikuti 13,4 juta peserta. Sebanyak 11 juta peserta telah menjawab survei evaluasi.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita tahu persepsi mereka ini seperti sebuah startup adalah program Kartu Prakerja adalah agile ataupun lincah," tambah Airlangga.
Sementara itu, yang kedua adalah pihaknya berbagi tugas dari sisi kebijakan dan sisi operasional. Di mana tentunya dari segi kebijakan ada komite pengarah dan di sisi operasi lapangan dipimpin oleh Direktur Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Purbasari.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari. Foto: ANTARA
"Karena itu kemampuan operasional excellence ini penting agar program ini masuk sampai ke masyarakat dan respons dari publik ada feedback kira-kira 850.000 telepon tingkat penggunaan para pengguna PMO. Ini hampir 95 persen cukup puas karena direspons dengan cepat," ungkap Airlangga.
Lalu, ketiga, ada kemitraan yang dilaksanakan dengan berbagai pihak untuk menyediakan aneka pilihan terkini dan pemerintah menggandeng ratusan lembaga pelatihan. Selama dua tahun, kata Airlangga, terdapat 2. 000 lebih pelatihan yang melayani 5,6 juta peserta pertahun dengan berbagai latar belakang dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keempat merupakan teknologi digital agar proses bisnis lebih cepat, murah, mudah, luas, aman, andal, akuntabel dan transparan. "Jadi proses di balik kinerja Kartu Prakerja ini mempunyai proses dan teknologi yang up to date dan juga mempunyai resiliensi yang tinggi," tandas Airlangga.