Airlangga Rapat dengan 100 Pengusaha RI dan AS, Bahas Tarif Trump

7 April 2025 14:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengundang perwakilan pengusaha dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS) untuk membahas dan meminta masukan terkait tarif impor yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Rapat berlangsung hari ini, Senin (7/4) sejak pukul 10.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 12.00 WIB. Airlangga menyebutkan, sekitar 100 pengusaha hadir secara langsung maupun daring.
"Hari ini kami melakukan rapat koordinasi dengan lebih dari 100 asosiasi dan untuk bagaimana kami mendapatkan masukan terkait dari kebijakan tarif yang dikenakan oleh Amerika, oleh Presiden Donald Trump," katanya saat konferensi pers.
Dalam rapat tersebut juga hadir Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno, dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.
Kemudian ada juga perwakilan American Chamber of Commerce (AMCAM) atau Kamar Dagang Amerika Serikat, US-ASEAN Business Council, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia.
Presiden Donald Trump menunjukkan dokumen yang telah ditanda tangani mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP
Airlangga mengatakan, komoditas utama yang terdampak yakni salah satunya sektor makanan dan Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang menjadi andalan ekspor Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tadi suara dari APINDO maupun persepatuan juga kami dengar. Namun kompetitor kita di sektor ini apakah itu China, Bangladesh, Vietnam, Kamboja itu bea masuknya di atas kita. Jadi itu juga menjadi pertimbangan shifting produk itu juga kita perhatikan," jelasnya.
Pemerintah, kata dia, kemudian akan melakukan komunikasi intens dengan US Trade Representative (USTR) yang tengah menunggu proposal lanjutan dari Indonesia terkait negosiasi tersebut.
"Tentunya dalam waktu dekat USTR menunggu proposal konkret dari Indonesia dan tentu hari ini kami selalu berkomunikasi dengan Bapak Presiden, sudah minggu lalu saat diumumkan Donald Trump, kemudian sehari sebelum saya bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim sudah berkomunikasi," kata Airlangga.