Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Airlangga: RI Negara Nomor 8 di Dunia dan Bagian Penting di Bumi Bagian Selatan
18 Februari 2025 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia merupakan negara nomor delapan di dunia dan juga negara yang memerankan peran penting di bumi bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang stabil yaitu 5,03 persen dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, China, Brasil, dan negara.
“Indonesia dengan PDB ekonomi sekitar USD 4,7 triliun. Jadi saat ini Indonesia nomor delapan di dunia. Indonesia merupakan bagian penting dari belahan bumi selatan,” kata Airlangga dalam Airlangga dalam gelaran Indonesia Economic Summit (IES) by Indonesian Business Council (IBC) di Jakarta, Selasa (18/2).
Hal ini yang menurut dia, Indonesia perlu masuk menjadi bagian dari OECD. Dia juga melihat nantinya OECD akan menjadi lebih inklusif setelah memasukkan Indonesia ke dalam bagian perkumpulan negara-negara tersebut.
"Penting juga bagi OECD untuk memasukkan Indonesia agar OECD lebih inklusif," imbuhnya.
Airlangga juga menyoroti keberhasilan Indonesia mengendalikan inflasi hingga pada level 1,57 persen pada Desember 2024 secara year on year (yoy) dan Januari 2025 sebesar 0,76 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Dia melihat hal ini didorong kebijakan Indonesia, seperti pemberian diskon listrik sebesar 50 persen bagi pengguna di bawah 2.200 selama 2 bulan berturut-turut.
“Jadi harga yang ditetapkan membantu Indonesia mempertahankan salah satu inflasi terendah di dunia, dan jika melihat kemungkinan resesi, Indonesia juga salah satu yang terendah, angkanya 5 persen jika dibandingkan dengan negara lain,” imbuh Airlangga.
Di hadapan peserta dan pejabat yang hadir dalam gelaran IES by IBC Airlangga juga memamerkan tingkat kemiskinan Indonesia yang berada di bawah 10 persen, yaitu 8,57 pada September 2024. Lalu 4,91 untuk angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Agustus 2024.
Dari sisi industri, Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia masih terpantau baik dan ekspansif di 51,9 pada Januari 2025 dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 berada di atas 127,2.
ADVERTISEMENT
“Indeks penjualan riil kita juga berada di atas nol. Jadi saya pikir neraca ekonomi kita tetap positif, neraca perdagangan kita positif selama 57 bulan berturut-turut dan surplus kita USD 31 miliar (pada 2024) didorong oleh pertumbuhan ekspor,” terang Airlangga.
Ekspor tumbuh didorong oleh pertumbuhan ekspor komoditas unggulan seperti nikel yang tumbuh 17,3 persen, logam mulia 18,3 persen dan alas kaki dan pakaian jadi 10 persen.
“Jadi ini menunjukkan bahwa tekstil dan hilirnya masih dalam permintaan tinggi. Meskipun beberapa industri tidak dalam kondisi yang baik, namun secara global permintaan tekstil dan hilirisasi masih sangat tinggi,” kata Airlangga.