Airlangga Sebut Pemerintah Akan Impor 3 Juta Ton Beras di 2024

20 Januari 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras impor asal Vietnam sebanyak 24 ribu ton tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beras impor asal Vietnam sebanyak 24 ribu ton tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (12/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah bakal kembali mengimpor beras sebanyak 3 juta ton di tahun ini. Adapun tahun 2023, pemerintah telah mengimpor beras sebanyak 3,06 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah sudah memutuskan untuk impor juga di tahun ini 3 juta ton. Di mana 2 juta sedang berproses melalui Bulog," kata dia usai menyerahkan bantuan pangan dan temu wicara dengan warga di Aula Desa Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Sabtu (20/1).
Sementara terkait penyerahan bantuan pangan berupa beras di Tarogong Kidul, Airlangga mengatakan total terdapat 150 warga yang akan menerima. Menurut dia, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban warga dalam menghadapi El Nino.
"Bantuan pangan ini menjadi bagian penanganan El Nino akibat panen yang berubah mundur, di Jawa ada yang (mundur) tiga bulan," ucap dia.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyalurkan bantuan pangan di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (20/1/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Dengan bantuan yang diberikan, sambung Airlangga, daya beli masyarakat diharapkan dapat meningkat. Masyarakat dapat membeli kebutuhan lain karena kebutuhan berasnya sudah disubsidi oleh pemerintah. Dia juga menegaskan bahwa bantuan pangan akan diperpanjang hingga bulan Juni 2024.
ADVERTISEMENT
"Bapak presiden sudah memutuskan bantuan beras akan berlanjut sampai bulan Juni," kata dia.
Airlangga pun menegaskan masyarakat penerima bantuan dapat melapor bila berat beras yang diterima kurang dari 10 kilogram atau berada dalam kondisi rusak.
"Silakan dilaporkan di mana siapa dan beratnya berapa kan ini disiapkan oleh Perum Bulog dan harus 10 kilo tidak boleh kurang," kata dia.

Bapanas Perkirakan Hasil Panen Awal 2024 Tak Mencukupi Kebutuhan Beras

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memprediksi hasil panen raya pada Januari dan Februari tidak akan mencukupi kebutuhan beras masyarakat Indonesia.
“Angkanya (hasil panen raya) kan dekat-dekat 1 juta ton, padahal kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu akibatnya el nino ini, Januari sampai Februari kita kekurangan sekitar 2,8 juta ton,” kata Arief di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (18/1).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di Surakarta, Kamis (13/4/2023). Foto: Bapanas
Namun Arief menyebutkan, untuk memenuhi gap antara hasil panen dan kebutuhan masyarakat, Indonesia masih punya opsi untuk melakukan importasi beras. “Tapi kita akan cover dengan yang carry over 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” tambah Arief.
ADVERTISEMENT
Indonesia telah mendapat kuota impor dari India dan Thailand sebanyak juta ton, sebanyak 2 juta ton dari Thailand dan 1 juta ton dari India. Arief menyebutkan, kini pemerintah juga mendapatkan jatah kuota impor beras dari Vietnam. Menurutnya, kelanjutan kabar dari negara-negara yang akan menyuplai beras ke Indonesia ini, Arief bilang, kini jadi China, Thailand dan Vietnam.
Sepanjang 2023, Indonesia mengimpor 3,06 juta ton beras atau meningkat 613,61 persen dibanding 2022 yang mencapai 429.210 ton. Dari total impor beras di 2023 tersebut, sebanyak 1,38 juta ton dari Thailand dan 1,14 juta ton dari Vietnam.