Airlangga Sentil Wagub Jabar: Pusat Pertanian, Tapi Realisasi KUR Hanya Rp 7,3 T

5 April 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto berbicara saat Presiden Joko Widodo umumkan kebijakan pelarangan Ekspor Bauksit di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto berbicara saat Presiden Joko Widodo umumkan kebijakan pelarangan Ekspor Bauksit di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyinggung Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, karena realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pertanian di Jawa Barat masih sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Adapun keduanya menghadiri acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023 di Purwakarta hari ini, Rabu (5/4). Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dan anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra, Heri Gunawan (Hergun).
Airlangga mengatakan, pemerintah telah menyalurkan KUR pertanian di tahun 2022 mencapai Rp 117,13 triliun. Penyaluran tertinggi yakni di Jawa Timur sebesar Rp 24 triliun, Jawa Tengah Rp 17 triliun, sementara Jawa Barat sebesar Rp 7,32 triliun.
"Jadi Kang Uu, Jawa Barat terlalu rendah, pusat pertanian tapi KUR pertaniannya hanya Rp 7,3 triliun, jadi harus digenjot lagi ini, Pak Hergun di Jawa Barat, karena sudah masuk koalisi juga jadi kita bagi rata saja," tegasnya saat acara GNIP, Rabu (5/4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Airlangga, pemerintah juga mengalokasikan anggaran pengendalian dan ketahanan pangan di tahun ini sebesar Rp 104,2 triliun. Dia memastikan agenda tersebut menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.
Dia menuturkan, program tersebut untuk mengembangkan budidaya pertanian, penguatan infrastruktur, sarana prasarana pertanian, subsidi bunga kredit, subsidi pupuk, dan DAK fisik dan nonfisik.
"Pemerintah juga komitmen untuk mendukung sarana prasarana termasuk jalan dan pemerintah mendorong inpres jalan utamanya agar biaya logistik bisa turun, oleh karena itu anggaran inpres jalan tahun ini sebesar Rp 32 triliun," jelasnya.
Airlangga menambahkan, pemerintah juga terus mendorong inovasi dengan adopsi teknologi yang dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dia berharap dengan adanya modernisasi smart farming, petani bisa memproduksi rata-rata lebih dari 5 ton per hektare sawah, sehingga total produksi beras lebih dari 31 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Sekarang tentu ini terganggu oleh climate change, hujan berkepanjangan dan tahun depan kita harus berhati-hati karena kekeringan akan lebih panjang atau el nino, ini menjadi tantangan khusus untuk pangan," tegas dia.