Airlangga: Sistem Data Regsosek Bisa Percepat Penghapusan Angka Kemiskinan

20 Juni 2024 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/5/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/5/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis sistem data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dapat menjadi salah satu solusi cepat untuk mengurangi angka kemiskinan di tanah air.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Regsosek merupakan langkah penting untuk menciptakan basis data yang komprehensif terkait kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
"Data ini krusial untuk perencanaan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Data ini juga dapat menjadi tools untuk mempercepat penghapusan kemiskinan, penanggulangan kemiskinan di seluruh wilayah, serta menciptakan masyarakat menuju kelas menengah dengan penghasilan relatif lebih tinggi," ujarnya dalam acara peluncuran kolaborasi pemanfaatan sistem data registrasi sosial ekonomi secara virtual, Kamis (20/6).
Dengan Regsosek, lanjut Airlangga, dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat kesejahteraan, kondisi rumah tangga dan berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Airlangga memaparkan, Indonesia telah menunjukkan kinerja positif dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan selama 15 tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar 9,36 persen, sementara kemiskinan ekstrem mencapai 1,12 persen.
ADVERTISEMENT
Airlangga pun mengutip data dari Bank Dunia (World Bank) yang menunjukkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kelas menengah.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (29/5/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Adapun proporsi kelas menengah di Indonesia tumbuh dari 7 persen menjadi 20 persen dari total penduduk.
"Oleh karena itu peningkatan kualitas dan kuantitas kelas menengah tentu membantu percepatan pertumbuhan ekonomi serta memperluas pemerataan kesejahteraan," katanya.
Adapun tantangan berikutnya yaitu perluasan kelas menengah ini, yang dapat dijalankan dengan integrasi program-program pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan Regsosek.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pertama, identifikasi program di Kementerian/Lembaga berdasarkan kriteria yaitu akses terhadap pendapatan/pekerjaan, peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kapasitas UMKM dan akses pembiayaan UMKM.
"Memastikan bahwa data yang digunakan tepat sasaran berdasarkan sumber yang sama atau dipadankan dengan Regsosek, kemudian menciptakan tata kelola data yang baik di mana Regsosek memenuhi prinsip keamanan, privacy, serta memudahkan akses dan pemanfaatan oleh pihak lain," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT