Airlangga: Sudah Waktunya Kita Bangun Ibu Kota Baru, Dananya Cukup

21 Desember 2022 18:53
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto berbicara saat Presiden Joko Widodo umumkan kebijakan pelarangan Ekspor Bauksit di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto berbicara saat Presiden Joko Widodo umumkan kebijakan pelarangan Ekspor Bauksit di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan dana untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah mencukupi. Sehingga pemerintah dapat mulai mengeksekusi proyek IKN di Kalimantan Timur.
“Memang sudah waktunya kita bangun ibu kota baru pak, dan dananya cukup pak," kata Airlangga di depan Presiden Jokowi saat pembukaan Rakernas Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) 2022 di Gedung Kemenko Perekonomian, Rabu (21/12).
Airlangga menegaskan pemindahan tersebut bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Ia mencontohkan Gedung AA Maramis di Kemenko Perekonomian yang baru selesai direnovasi. Sebelumnya gedung tersebut telah pindah dari Kota Tua ke Weltevreden Batavia.
Pemindahan tersebut terjadi saat endemi Malaria menerpa Indonesia pada tahun 1732. Untuk itu, Airlangga meminta tidak perlu khawatir terkait pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur,
“Ini ada pak Gubernur DKI, jadi DKI terpaksa dipindah ke Kalimantan,” tutur Airlangga.
Pembangunan IKN Nusantara tidak sepenuhnya menggunakan APBN, Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, memastikan investasi di IKN juga akan dimaksimalkan dengan asing.
Bambang mengungkapkan sejauh ini sudah ada investor asing yang siap berpartisipasi bangun IKN, khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Insyaallah nanti ada beberapa (investasi asing). 100 persen APBN enggak ada. Untuk menyegerakan investasi, dan saya kira tidak perah ada pernyatan 100 persen harus APBN," kata Bambang usai menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (28/11).