Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Airlangga Ungkap Alasan Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam: Pasar RI Besar
14 Maret 2025 12:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam, To Lam, mengungkapkan alasannya berkunjung ke Indonesia pada Minggu (9/3). Kata To Lam, karena RI punya pasar domestik yang besar.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara BINA Diskon Lebaran 2025 di Lippo Mal Nusantara, Jumat (14/3).
"Namun dia tetap ingin ke Indonesia. Saya tanya kenapa? Dia mengatakan Indonesia punya domestik, pasar domestik kita besar," ucap Airlangga.
Menurut Airlangga, Indonesia punya pasar domestik sebesar 52 persen yang jika dikonversikan mencapai USD 670 miliar atau sekitar Rp 10,9 kuadriliun (kurs Rp 16.398 per USD). Oleh karena itu, katanya pemerintah mesti terus menjaga daya beli masyarakat.
"Nah memang pemerintah menjaga daya beli masyarakat, di mana salah satunya adalah memberikan berbagai program," lanjut dia.
Penerapan dalam menjaga daya beli yang dimaksud Airlangga seperti pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) gaji ke-13 untuk PNS/Polri, pemberian Bonus Hari Raya (BHR) untuk pengemudi ojek online (ojol) yang aktif, tebaran diskon pesawat jelang lebaran 2025 mencapai 13-14 persen, dan diskon tarif tol 20 persen selama periode lebaran.
"Diskon tol pada hari tertentu, periode mudik itu 20 persen. Kemudian program pariwisata mudik dengan BUMN dan stabilisasi harga pangan melalui operasi pangan. Nah ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT
Dilanjutkannya, Airlangga mengakui saat ini Vietnam menang dari Indonesia dalam hal ekspor. Sebab, Vietnam hampir semua perjanjian kerja sama ekonomi diteken.
"Perdagangan [Vietnam] dengan Amerika hampir 100 bilion dollar, perdagangan dengan Eropa 50 miliar dollar. Dan sebagian besar adalah produk-produk yang mempunyai nilai tambah tinggi elektronik," kata Airlangga.