Airlangga: UU Cipta Kerja Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023

7 Agustus 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan usai pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi keterangan usai pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (24/7/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan implementasi UU Cipta Kerja menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 yang tumbuh 5,17 persen. Hal ini lantaran UU Cipta Kerja telah meningkatkan efisiensi belanja modal.
ADVERTISEMENT
"Prospek yang baik ini hasil dari kebijakan yang diambil antara lain, implementasi UU Cipta Kerja, untuk mendorong efisiensi belanja modal di mana kalau kita lihat angka ICOR atau Ratio modal terhadap efisiensi Indonesia masih di angka yang tinggi 7,6," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Senin (7/8).
Berdasarkan angka, data CEIC menyebutkan rata-rata Incremental Capital Output Ratio (ICOR) 2021-2022 Maret 2023 Indonesia berada di angka 7,6. Airlangga mengatakan, jika Indonesia dapat meningkatkan efisiensi belanja lebih dari 4 persen, maka pertumbuhan ekonomi dapat terjaga di 5 persen.
"Kalau kita lihat bisa meningkatkan efisiensi ICOR ke 4 persen. Tentu kalau kita lihat belanja modal sekitar 30 sampai 32 persen dari PDB tentu kalau ini dibagi di angka ICOR kita memang pertumbuhan kita 5 persen," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dan tumbuh 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq). Pencapaian ini merupakan pertumbuhan di atas 5 persen selama 7 kuartal beruntun.
Pertumbuhan Ekonomi secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut, menandakan ekonomi kita [Indonesia] semakin stabil,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (7/8).
Dua buah kapal melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (13/2/2023). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Edy Mahmud memaparkan perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II 2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.226,7 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp 3.075,7 triliun.
ADVERTISEMENT
BPS mencatat bahwa pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia stabil meski di tengah perlambatan ekonomi global. Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) telah menurunkan proyeksi ekonomi global lebih rendah dari tahun lalu.
Produk domestik bruto (PDB) di seluruh sektor lapangan usaha bergerak positif di kuartal II 2023. Sektor yang paling tumbuh di periode ini adalah sektor manufaktur dari industri pengolahan yang tumbuh 4,88 persen dan memberikan andil terbesar, yaitu sebesar 18,25 persen terhadap pertumbuhan PDB.
Bahkan industri logam dasar tumbuh sebesar 11,49 persen didorong oleh peningkatan permintaan ekspor komoditas baja dan feronikel.
Sementara itu, industri pengolahan menyumbang 0,98 persen terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,17 persen (yoy) pada kuartal II/2023. Industri pengolahan juga terpantau meningkat secara kuartalan maupun tahunan.
ADVERTISEMENT