Airlangga: Vaksinasi PMK Masih Rendah, Lalu Lintas Hewan Ternak Perlu Diperketat

20 Juni 2022 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan memberi tanda sudah divaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada seekor sapi ternak warga di Kandang Komunal Gapoktan Desa Mertan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (18/6/2022).  Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan memberi tanda sudah divaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada seekor sapi ternak warga di Kandang Komunal Gapoktan Desa Mertan, Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (18/6/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta penanganan penyakit mulut dan kaki (PMK) diperketat, terutama dari sisi lalu lintas hewan dan ternak. Pasalnya, saat ini jumlah vaksinasi PMK masih sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Hingga 18 Juni 2022, jumlah hewan ternak yang telah divaksin PMK hanya 51 ekor. Padahal jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor.
Pengaturan dan pengawasan lalu lintas hewan dan ternak ini, kata Airlangga, dilakukan pada tingkat kecamatan atau desa dengan mendasarkan pada zonasi. Yakni zonasi merah (daerah wabah), zonasi oranye (daerah tertular), zonasi kuning (daerah terduga), dan zonasi hijau (daerah bebas).
“Lalu lintas hewan ternak antar zona risiko tersebut akan terus diawasi, dan juga akan dikendalikan oleh TNI/POLRI. Sistem ini penting dilakukan, jangan hanya melihat persentase kasus yang kecil, tapi kita tidak ingin ini terus meluas,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (20/6).
ADVERTISEMENT
Airlangga menjelaskan, sampai akhir tahun 2022 nanti kebutuhan vaksin PMK mencapai 28 juta dosis. Sementara saat ini vaksin yang sudah diimpor sebanyak 3 juta dosis, di mana 0,8 juta dosis dalam proses pengadaan, sementara 2,2 juta dosis sedang dalam proses refocusing untuk pembiayaan anggarannya.
Kemudian, lanjut dia, penyediaan vaksin dalam 3 bulan mendatang mampu lebih dari 16 juta dosis dari importir penyedia vaksin. Sedangkan, vaksin dalam negeri dari PUSVETMA dan dari produsen vaksin dalam negeri lainnya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menerima kedatangan vaksin PMK di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Kementan
“Pemerintah sedang menyelesaikan pembelian vaksin 3 juta dosis agar bisa segera didistribusikan dan dilakukan vaksinasi pada ternak prioritas. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan 28 juta dosis sampai akhir 2022, salah satunya pemerintah akan bekerja sama dengan importir swasta dengan jumlah vaksin yang sesuai kebutuhan, dengan kontrol dan pengawasan pemerintah,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi PMK perdana dilakukan pada 14 Juni 2022 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, selanjutnya akan didorong untuk vaksinasi dasar yaitu 2 kali vaksinasi dengan jarak 1 bulan, serta booster vaksin setiap 6 bulan. Untuk melaksanakan program vaksinasi tersebut, akan dilakukan oleh sekitar 1.872 tenaga medis dan 4.421 paramedis.
“Pemerintah menyiapkan SDM terlatih untuk vaksinasi PMK serta penandaan (eartage) dan pendataan ternak,” tandas Airlangga.