Ajak Gen Z dan Milenial Bertani, Mentan Amran: Bisa Cuan Rp 20 Juta per Bulan

5 November 2024 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andi Amran Sulaiman di ruang kerja Menteri Pertanian, Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Kamis (17/10/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Andi Amran Sulaiman di ruang kerja Menteri Pertanian, Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Kamis (17/10/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memiliki program prioritas 2025 yang melibatkan kaum milenial dan gen Z untuk bertani. Program pertanian modern melalui petani milenial tersebut merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian (Kementan) 2025.
ADVERTISEMENT
Amran mengatakan baik milenial maupun Gen Z bisa meraup cuan Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
Menurut Amran, untuk meningkatkan produksi hasil pertanian Indonesia dengan sumber daya alam, harus mengadopsi teknologi atau pertanian modern, juga melibatkan generasi muda.
“Ada sumber daya alam, ada teknologi dan ada milenial, milenial tidak mungkin ikut, tidak bisa dipaksa milenial, kalau rugi,” kata Amran dalam Raker dengan Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Amran menjelaskan, anak muda yang bergabung dalam salah satu program prioritas Kementan ini akan mendapatkan cuan Rp 10 juta hingga Rp 20 juta persen bulan.
Nantinya, generasi akan diberikan fasilitas lahan hasil cetak sawah yang akan mulai dilakukan dengan pertanian modern. Selain itu, generasi muda juga akan mendapatkan alat mesin pertanian (alsintan) modern.
ADVERTISEMENT
Dalam paparan Amran, alat yang digunakan dalam transformasi pertanian ke pertanian modern ini meliputi drone penebar benih, robot tanam padi, autonomus tractor, dan mesin panen sekaligus pengolah tanah.
“Kami pendekatannya adalah teknologi dan kita hibahkan kepada milenial untuk mengontrol ini alat, ini kemudian mengolah lahan, kemudian bagi hasil 70 (persen) dan 30 (persen), kita bayangkan kalau 1.000 hektar 30 persen pasti kaya raya,” terang Amran.
“Kita hitung milenialnya bisa dapatkan minimal Rp 10 juta, bahkan Rp 20 juta (per bulan) hitungan kita, 15 orang mengelola 200 hektare,” jelas Amran.
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dia menjelaskan saat ini telah ada 3.000 mahasiswa, alumni PT, alumni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) atau sederajat yang telah mengikuti pelatihan petani milenial atau Gen Z.
ADVERTISEMENT
Dia menargetkan pada 2025 sampai 2029 ada 100.000 mahasiswa tergabung dalam program ini, dengan penambahan 25.000 mahasiswa setiap tahunnya.
“Jadi pendekatannya adalah bonus demografi 52 persen, ini kita tarik untuk menuju indonesia emas. Itu pendekatan kami holistik pendekatan Kami adalah transformasi pertanian tradisional menjadi pertandingan modern,” tutup Amran.
Dalam paparannya, Amran juga mengeklaim transformasi pertanian tradisional ke modern ini bisa menekan biaya pertanian hingga 50 persen. Sementara dari sisi produktivitas bisa meningkat hingga 100 persen.