Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk skenario pelemahan, Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave C dari wave (2), sehingga IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6.835-6.922.
“Pada skenario hitam IHSG saat ini sedang membentuk bagian dari wave C dari wave (2), sehingga IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6.835-6.922,” tulis MNC Sekuritas, dikutip Kamis (2/1).
Meski begitu, MNC Sekuritas juga memprediksi IHSG dapat menguat menguji 7.217-7.394. Sebelumnya, IHSG menguat 0,62 persen ke level 7,079 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan terakhir di 2024, Senin (30/12).
“Namun pada skenario merah IHSG saat ini sedang membentuk bagian awal dari wave 1, sehingga IHSG berpeluang menguat menguji 7.217-7.394 dengan catatan IHSG mampu bertahan di atas 6.931,” lanjutnya.
Beberapa saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas untuk diperhatikan pada Kamis (2/12) adalah ARTO, BUKA, DEWA dan PTBA.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Analis dari Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menilai beberapa sentimen dalam negeri yang akan mempengaruhi IHSG esok adalah pembukaan perdagangan PT Brusa Efek Indonesia (BEI).
“Dipengaruhi oleh sentimen oleh pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia yang akan dihadiri pejabat penting di Indonesia,” jelasnya kepada kumparan.
Sedangkan dari dari eksternal, terdapat sentimen dari pengumuman Purchasing Managers Index (PMI) yang akan dirilis dan diproyeksi lebih ekspansif.
“Bahkan kalau dari luar negeri mestinya ada data-data PMI yang akan dirilis ya terutama PMI Manufacturing,” lanjutnya.
Ia juga menjelaskan untuk esok sentimen geopolitik dan kebijakan Trump belum akan cukup berpengaruh.
“Sementara itu juga saya cermati geopolitical tension itu sentimennya masih belum kuat so far, untuk Trump dynamics itu sementara ini belum begitu kuat untuk sementara ini. Kalaupun terkait January Effect kita harus lihat smart money masuk secara smart. 4 tahun terakhir pergerakan IHSG cenderung mengalami ditutup di zona negatif ya atau zona merah,” jelas Nafan.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.