Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Pameran bisnis, International Franchise License & Business Concept Expo & Conference 2020 tahun ini menjadi sangat berbeda, karena pandemi. Para pengelola acara memutuskan untuk mengubah acara menjadi virtual. Biasanya acara ini digelar di JCC, Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Pasca diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB ) di Jakarta sepekan terakhir, para pelaku usaha dituntut untuk semakin kreatif dengan mencari dan membuka peluang usaha baru,” kata Susanty Widjaya, usai menghadiri pembukaan resmi Pameran virtual IFRA 2020 melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Senin (21/9).
Acara ini yang diselenggarakan Dyandra Promosindo bersama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) ini bertujuan untuk meningkatkan peluang bisnis di tengah pandemi.
IFRA Virtual Expo 2020 dimulai pada 18-30 September 2020. Pameran yang mengangkat tema Strengthening Entrepreneurship & SME Economy Through Licensing & Franchising itu diresmikan oleh tiga menteri sekaligus yakni, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto, dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki.
Dalam sambutannya, Mendag Agus Suparmanto, mengajak pelaku usaha untuk bangkit dan melakukan transformasi bisnis di masa krisis ini, dan mendorong para pelaku usaha dan pewaralaba untuk memanfaatkan internet dan teknologi informasi untuk berintegrasi dengan ekosistem digital, seperti e-commerce, digital marketing, dan virtual market untuk dapat membantu waralaba dalam memulai usaha.
ADVERTISEMENT
“Sistem usaha waralaba saat ini juga menjadi populer di Indonesia dan mudah ditemui di pusat-pusat bisnis perkotaan dan daerah. Hal ini membuktikan bahwa waralaba lokal telah melakukan transformasi bisnis dalam hal standarisasi manajemen, penciptaan dan pemasaran produk, dan peningkatan kepuasan pelayanan kepada konsumen sehingga dapat diterima secara luas oleh masyarakat,” kata Agus Suparmanto.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio. Wishnutama mengapresiasi panitia dan Asensi (Asosiasi Lisensi Indonesia) yang berkomitmen dalam melaksanakan pameran ini di tengah masa pandemi dengan pemanfaatan teknologi, serta asosiasi dan para pelaku usaha lokal yang tetap berpikir kreatif, optimistis dan giat dalam menjalankan kegiatan usahanya.
“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selalu siap membantu para pelaku usaha industri lisensi dan ekonomi kreatif dalam masa pandemi dan pasca pandemi. Saya berharap terlaksananya IFRA 2020 dapat menjadi wadah bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan dan mempromosikan lisensi produk lokal sehingga turut berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga. Untuk itu saya mengajak masyarakat menjadi bagian dari pameran virtual perdana di industri franchise dan license ini” terang Wishnutama.
ADVERTISEMENT
Hadirnya IFRA juga mendorong usaha-usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM) untuk memasarkan produk dan mengembangkan lini usahanya. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, bahwa UMKM merupakan pahlawan ekonomi dan memiliki potensi besar dalam memastikan pemulihan ekonomi nasional terakselerasi.
“Di sinilah peran IFRA menjadi krusial. IFRA dihadiri oleh para pelaku ekonomi lokal dan hal ini patut kita apresiasi agar menghasilkan multiplier effect untuk memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Penguatan produk lokal juga merupakan strategi kebijakan yang tepat untuk pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu bagi para calon pelaku usaha baru, waralaba dan lisensi merupakan alternatif konsep bisnis yang inovatif dan mudah untuk diadopsi oleh UMKM,” ujar Teten.
ADVERTISEMENT