Akui Ada Premanisme di Sektor Industri, Menperin: Harus Diberantas

29 April 2025 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan perilaku premanisme yang mengganggu iklim usaha termasuk sektor industri harus diberantas.
ADVERTISEMENT
Agus menuturkan pemerintah harus memastikan iklim investasi ramah investor. Sehingga perilaku-perilaku yang menodai kondusifitas iklim investasi harus ditindak secara hukum.
“Sebenarnya premanisme itu harus diberantas itu bukan hanya di industri, tapi di semua sektor kehidupan,” tutur Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (29/4).
Agus menuturkan saat ini pemerintah tengah berupaya agar iklim investasi di dalam negeri tetap kondusif. Sebab upaya ini berkaitan erat dengan masuknya gelontoran modal, termasuk ke sektor industri.
“Jadi, pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk memberantas premanisme yang terjadi di lapangan,” tuturnya.
Sebelumnya adanya kasus premanisme diutarakan oleh Wakil Ketua Umum MPR RI Eddy Soeparno sempat menyoroti adanya tindakan premanisme yang mengganggu pembangunan pabrik BYD di Indonesia. Eddy sempat mengunjungi pabrik BYD di Shenzen, China.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian mewanti-wanti jangan sampai investor yang berniat menggelontorkan modalnya di Indonesia justru tidak mendapat jaminan keamanan dari pemerintah.
Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (23/4). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan soal premanisme di sektor usaha bukanlah permasalahan baru. Sehingga dia berharap pemerintah menaruh perhatian lebih soal permasalahan ini.
“Kami harap pemerintah memperhatikan hal ini. Karena kita juga lihat di banyak tempat, ini masalah premanisme bukan masalah baru,” kata Shinta di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (23/4).
Dia menyoroti pentingnya iklim usaha yang kondusif untuk menarik dan mempertahankan investor di Indonesia. Sebab jika keamanan usaha tidak terjaga, operasional dunia industri juga akan terganggu.
Shinta juga mengaku telah menyampaikan perkara ini kepada pemerintah dan meminta pemerintah membantu menyelesaikan permasalahan ini.
ADVERTISEMENT