Akui Harga Telur Melonjak Tajam, Kemendag Pertimbangkan 2 Solusi Ini

8 Juni 2023 17:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyortir telur di sebuah kios agen telur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyortir telur di sebuah kios agen telur di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui harga telur saat ini terus melonjak melampaui harga yang ditetapkan. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim, mengatakan pemerintah berupaya menekan harga telur sesuai dengan harga acuan pembelian (HAP) yakni Rp 27.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Isy Karim mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan dua solusi untuk menangani lonjakan harga komoditas telur agar segera stabil. Salah satu alternatif yang disiapkan adalah intervensi harga seperti yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
"Kita masih mempelajari apakah ada intervensi harga seperti tahun kemarin atau kami menerapkan bantuan pakan jagung. Nanti kami lihat dan diputuskan di rakortas (rapat koordinasi terbatas)," kata Isy Karim saat ditemui di Kemendag, Kamis (8/6).
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga telur hari ini dibanderol Rp 32.950 per kilogram. Harga ini jauh lebih mahal Rp 5.950 dari HAP yang ditetapkan sebesar Rp 27.000 per kilogram.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mempertimbangkan untuk memberikan subsidi pada jagung. Sebab, harga jagung sebagai pakan ternak yang naik berdampak dengan naiknya harga telur.
ADVERTISEMENT
Zulhas menegaskan, subsidi jagung tersebut harus dipastikan diterima oleh jagung produksi petani lokal, bukan jagung impor. Subsidi ini adalah upaya Kemendag mengatasi kenaikan harga telur.
Adapun penyebab harga telur yang melambung selain harga pakan yang naik juga disebabkan karena produksinya sempat turun. Zulhas mengimbau peternak untuk meremajakan induk ayam mereka agar produksi telur meningkat.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran terus melonjak. IKAPPI menyebut harga telur di wilayah Jabodetabek berada di kisaran Rp 31.000 hingga Rp 34.000 per kg, sedangkan di luar Pulau Jawa atau wilayah Timur Indonesia tembus Rp 38.000 per kg, bahkan lebih dari Rp 40.000 per kg.