Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Akuisisi 3 Hotel, Dafam Property Terbitkan MTN Rp 150 Miliar
27 April 2018 11:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) berencana untuk mengakuisisi tiga hotel di Jawa Tengah. Untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan tengah mencari pendanaan dengan menerbitkan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama DFAM Bily Dahlan menyebutkan, rencananya MTN akan diterbitkan di semester dua tahun ini. Adapun penerbitan MTN ini untuk memenuhi kebutuhan pendanaan akuisisi hotel yang mencapai Rp 100-120 miliar.
"Nilainya MTN sekitar Rp 100-Rp 150 miliar. Kita nunggu sampai semester II. Sekarang lagi kita proses setelah IPO (Initial Public Offering) kira-kira sebulan lah," kata Billy usai pencatatan saham perdana DFAM di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Billy menyebutkan, alasan perusahaan mencari pendanaan melalui penerbitan MTN karena proses yang lebih cepat. Ia menyebutkan, perusahaan juga telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Sebagian belanja modal akan digunakan untuk pengembangan hotel.
ADVERTISEMENT

Menurut Billy, saat ini perusahaan tengah fokus untuk mengembangkan bisnisnya di pasar domestik. Perusahaan tercatat telah mengoperasikan sebanyak 24 unit hotel hingga 2018 dan berencana untuk membuka enam hotel sampai 2019.
"Kita ada lima hotel (milik sendiri) dari 24 hotel yang dioperasikan, kalau enam yang akan dibuka ini punya orang. Tapi setelah ini pengembangannya untuk di perumahan dan hotel," ujarnya.
Dengan penambahan hotel ini, perusahaan menargetkan bisa meraih pendapatan Rp 190 miliar tahun ini atau lebih besar dari pendapatan tahun lalu yang mencapai Rp 120 miliar. Selain itu, perusahaan juga menargetkan bisa meraih laba bersih Rp 9 miliar atau lebih besar dibandingkan laba tahun lalu Rp 3 miliar.
ADVERTISEMENT