Alasan AEON Tetap Buka Mal Baru di Tengah Pandemi

3 Desember 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AEON Mall Sentul City. Foto: Arifin Asydad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
AEON Mall Sentul City. Foto: Arifin Asydad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pusat perbelanjaan AEON Mall di Sentul Bogor, resmi dibuka pada 28 Oktober lalu. Pembukaan mal ini dilakukan saat kasus pandemi corona masih tinggi. Sementara itu, rencana pembukaan AEON Mall lainnya yang berada di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, harus tertunda akibat pandemi corona. Mal yang terletak persis di seberang Stasiun Tanjung Barat ini seharusnya bisa beroperasi pada kuartal III 2020.
ADVERTISEMENT
Direktur PT AEON Mall Sinar Mas Land (AMSL) Indonesia, Alphonsuz Widjaja menjelaskan pembukaan mal ini memang telah direncanakan dalam dua tahun sebelumnya. Hal ini sesuai komitmen terhadap pemangku kepentingan.
“Rencana pembukaan suatu Pusat Perbelanjaan sudah ditetapkan paling tidak dua tahun sebelumnya,” ucapnya kepada kumparan, Kamis (3/12).
Selain itu, pria yang juga sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan tingkat kunjungan dari waktu ke waktu mulai meningkat. “Meski pergerakan cenderung lambat,” lanjutnya.
Menurutnya, saat ini pusat perbelanjaan terus berupaya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, hal ini bertujuan untuk meyakinkan pengunjung kembali berbelanja. Berdasarkan catatannya saat ini kunjungan ke mal turun 10-20 persen menjadi 60 persen di Bandung periode sebelum pandemi.
Kondisi di Aeon Cakung. Foto: Dok. Modernland Realty
Untuk itu, pengelola mal memilih untuk melakukan efisiensi besar-besaran untuk tetap beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Efisiensi dilakukan untuk semua bidang yang terkait dengan operasional seperti tenaga kerja, promosi, pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, mal juga terus melakukan promosi. Hal ini supaya terjangkau oleh daya beli masyarakat turun akibat penurunan aktivitas ekonomi.
“Pusat Perbelanjaan melakukan berbagai promo agar supaya produk-produk semakin terjangkau oleh masyarakat yang sedang mengalami kesulitan daya beli,” imbuhnya.
Hal lain yang dilakukan yaitu berupaya menunjukkan keseriusan untuk memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini supaya masyarakat semakin yakin untuk tetap pergi berbelanja.
Sejauh ini, kata Pria yang juga merupakan Direktur AEON Mal ini mengatakan baru satu mal yang saat ini gugur di tengah pandemi.
“Sampai dengan saat ini, pusat perbelanjaan yang tutup baru Golden Truly Mall,” kata Alphonzus.
ADVERTISEMENT
Dengan situasi seperti saat ini, Alphonzus mengungkapkan sebanyak 80.000 pegawai mal terpaksa dirumahkan dan di-PHK.
“Jumlah pekerja yang terkena PHK ataupun dirumahkan ada sekitar 80.000 orang,” ungkapnya.