Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Alasan Bukit Asam (PTBA) Tak Bagikan Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023
8 Mei 2024 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara 25 persen dari laba bersih PTBA atau senilai Rp 1,5 triliun digunakan sebagai laba ditahan untuk pengembangan operasional bisnis perseroan ke depan.
Di tahun 2023, rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) sebesar 100 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 atau sebesar Rp 12,6 triliun.
Rasio pembagian dividen tersebut sama dengan tahun buku 2022, yaitu sebesar 100 persen dengan dividen kas yang dibagikan senilai Rp 7,9 triliun.
“Kenapa 75 persen? Jadi kata kuncinya bahwa ke depan tentunya PTBA akan melakukan pengembangan pengembangan untuk meningkatkan kinerja baik kinerja operasional maupun kinerja penjualan, karenanya kami butuh kas internal,” ujar Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dalam konferensi pers RUPS di Hotel Borobudur, Rabu (8/5).
Arsal melanjutkan, dengan adanya kas internal sebesar 25 persen bisa mendukung rencana pengembangan yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan (RKAP). Sehingga belanja modal atau capex akan terpenuhi minimal dari kas internal tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin, menjelaskan pihaknya sudah menghitung pendanaan untuk kebutuhan capex. Apabila tidak memungkinkan dari kas internal, maka akan menggunakan pendanaan dari eksternal.
“Perhitungan dividen per share Rp 397,7. Akan diberikan paling lambat 30 hari setelah RUPS,” tutur Farida.
PTBA membuka opsi pendanaan melalui penerbitan obligasi, dimulai dengan obligasi domestik. Jika penerbitan obligasi tidak memungkinkan, perseroan membuka opsi menerbitkan obligasi global.