Alasan Erick Thohir Bubarkan PLN Batubara: Tidak Efisien, Hambat Bisnis Proses

14 Januari 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan indikasi korupsi pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) ke Kejaksaan Agung RI, Selasa (11/1). Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan indikasi korupsi pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) ke Kejaksaan Agung RI, Selasa (11/1). Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir berencana membubarkan PT PLN Batubara, anak usaha PT PLN (Persero) yang selama ini memasok batu bara. Pembubaran anak usaha ini dilakukan imbas dari krisisnya batu bara ke pembangkit PLN.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan saat ini masih mengkaji secara teknis pembubaran PLN Batubara, termasuk menghitung jumlah asetnya.
"Harus ada proses itu juga, nanti dari sana baru kita ambil langkah untuk pembubarannya," kata dia kepada wartawan, Jumat (14/1).
Adapun alasan pembubaran PLN Batubara, kata dia, agar perusahaan efisien. Sebab, selama ini, pembelian batu bara untuk pembangkit PLN salah satunya lewat PLN Batubara. Secara korporasi, kata Arya, pasti anak usaha PLN ini tetap mengambil margin atau selisih keuntungan meski menjualnya ke induk usaha.
"Jadi kita mau efisiensi yang akan dilakukan dengan cara ini nanti pemilik-pemilik batu bara langsung ke PLN, enggak lagi pakai di tengah-tengah PLN Batubara. Ini efisiensi dari kita," lanjut Arya.
ADVERTISEMENT
Menurut Arya, anak dan cucu usaha BUMN yang menghambat bisnis proses memang akan dibubarkan agar efisien. Menurut dia, nantinya PLN Batubara juga akan diaudit untuk membuktikan ada permainan di dalamnya atau tidak.
Ilustrasi PLN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Soal nanti apakah di sana banyak permainan atau tidak, itu nanti hasil audit kita akan jelas itu semua. Kita tunggu saja, yang pasti kita akan selalu transparan untuk itu," kata dia.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan agar PLN tidak memperpanjang birokrasi yang tidak penting. Ia menegaskan bahwa efisiensi harus dilakukan di PLN. Sebagai contoh efisiensi, Erick menyebut PT Energi Management Indonesia atau EMI yang sempat berdiri sebagai BUMN, kemudian digabung menjadi anak usaha PT PLN. EMI mempunyai tugas untuk melakukan audit Energi Baru Terbarukan (EBT).
ADVERTISEMENT
“Ini salah satu yang dipertimbangkan, apakah perusahaan ini nanti akan ditutup atau merger,” terangnya.