Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Uang khusus Rp 75 ribu masih menjadi buah bibir sejak pertama kali diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada momen 75 tahun perayaan kemerdekaan. Uang tersebut saat ini menjadi buruan para kolektor uang kuno atau numismatis.
ADVERTISEMENT
“Hingga saat ini hanya sedikit sekali numismatis yang memiliki (Rp 75 ribu), dan saya pun hingga saat ini belum pernah lihat. Baru hari ini lihat. Dan kita semua sangat antusias untuk memilikinya,” kata Numismatis yang tergabung di Club Oeang Revolusi (CORE), B. Untoro saat diskusi yang ditayangkan di Youtube Bank Indonesia, Rabu (26/8).
Untoro menjelaskan uang khusus Rp 75 ribu ini memiliki perbedaan yang mencolok dibanding dengan uang kertas yang saat ini beredar. Ia membandingkan dengan uang Rp 5.000 yang hanya didominasi warna cokelat dan Rp 100 ribu didominasi warna merah.
“Tapi coba kita bayangkan uang Rp 75 ribu ini warnanya apa? Sulit sekali membayangkan karena di sini ada semacam keceriaan, kegembiraan, surprise, semacam kebersatuan. Yang dulu enggak, itu hanya semacam satu warna sayu tema saja,” ujar Untoro.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Untoro menganggap uang Rp 75 ribu ini juga lebih layak dikoleksi dibanding dengan uang pecahan khusus lainnya. Setidaknya sudah tiga kali Bank Indonesia menerbitkan uang pecahan khusus yaitu pada tahun 1970, 1990, dan 1995.
Untoro mengatakan uang pecahan khusus selain Rp 75 ribu mayoritas tidak menggunakan kertas. Sehingga ia lebih tertarik mengoleksi uang Rp 75 ribu yang saat ini belum didapatkannya. Ia menegaskan uang tersebut dari segi desain layak dikoleksi.
Untoro berharap setiap uang khusus yang dikeluarkan selalu ada peningkatan baik dari desain maupun keamanannya. Apalagi, kata Untoro, uang Rp 75 ribu sudah menjadi standar yang bagus untuk penerbitan uang berikutnya.
“Oke kalau sekarang Rp 75 ribu karena tandingannya uang-uang yang biasa saja, tapi ketika 100 tahun (kemerdekaan) atau 25 tahun yang akan datang maka ekspektasi masyarakat terutama numesmatis Indonesia dan luar negeri adalah uang seindah ini,” ungkap Untoro.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Untoro memastikan akan menjaga uang tersebut apabila sudah mendapatkannya. “Saya sebagai numismatis jarang sekali atau hampir tidak pernah melipat uang kertas BI,” tutur Untoro.