Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Alasan Shell Hapus BBM RON 90: Mau Jadi Perusahaan Energi Bersih
15 Oktober 2022 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia, Ingrid Siburian menjelaskan alasan perusahaan di balik penghapusan jenis BBM RON 90 adalah bagian dari arah kebijakan Shell global untuk menjadi perusahaan energi yang ramah lingkungan.
"Kita secara global, kita ada powering progress strategy di mana Shell ingin bertransformasi menjadi perusahaan energi dengan aspirasi net zero emission di tahun 2050," kata Ingrid saat media gathering di Sirkuit Mandalika, Sabtu (15/10).
Ingrid menambahkan, pihaknya ingin mendukung program pemerintah yang menargetkan akan bebas emisi karbon di tahun 2060 mendatang. Salah satu caranya adalah dengan menjual produk-produk bahan bakar yang lebih bersih.
"Dengan tingkat emisi lebih rendah sehingga produk-produk kami memiliki tingkat oktan lebih tinggi, tentu nilai emisinya lebih rendah. Jadi ke arah sana, benar-benar bertransformasi menuju net zero emission," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ekspansi Bangun SPKLU
Menjadi bagian dari komitmen Shell untuk menjadi perusahaan energi bersih, Ingrid juga memaparkan bagaimana Shell berencana untuk ekspansi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Saat ini, SPKLU Shell di Indonesia masih terdapat di tiga titik lokasi saja, yakni di SPBU Shell Pluit Selatan1 (Jakarta Utara), SPBU Shell Antasari1 (Jakarta Selatan) dan SPBU Shell Jagorawi KM 21 (Bogor).
"Rencana ekspansi tentu ada, sejalan dengan strategi powering progress. Itu wujud komitmen kami menuju transformasi energi yang lebih bersih," jelasnya.
Shell berencana melakukan ekspansi karena melihat adanya peningkatan utilisasi di tiga SPKLU Shell saat ini. Ingrid menilai, peningkatan utilisasi itu seiring dengan pertumbuhan mobil listrik di Indonesia.
Disinggung soal berapa unit SPKLU yang akan dibangun Shell, Ingrid enggan menyebut angka detailnya. "Intinya kita selalu dalam menentukan jumlahnya kita lihat dulu perkembangan pasar bagaimana. Karena ini kan sesuatu yang baru," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Shell mengembangkan SPKLU hanya dari internal perusahaan, tidak menggandeng perusahaan lain. Namun Ingrid mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggandeng perusahaan lain apabila demand semakin besar dan itu diperlukan.