Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Alasan Warga Desa Beli Bensin di SPBU Mini ExxonMobil: Irit dan Ringan
5 Desember 2018 17:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Aan Roswati, 28 tahun, adalah salah satu pelanggannya. Hampir dua hari sekali, ibu rumah tangga tersebut mengisi skuter matic-nya dengan bensin RON (Research Octane Number/nilai oktan) 92 ExxonMobil .
“Saya pakai motor ini hanya untuk belanja dan antar jemput anak sekolah,” katanya, pada kumparan, Selasa (4/12).
Aan mengaku keranjingan membeli ExxonMobil. Ada dua alasan yang ia percaya, di antaranya ialah lebih irit dan mesin menjadi lebih enteng. “Sama seperti saya, suami juga punya anggapan seperti itu setelah kami sering menggunakan bensin ExxonMobil,” ujar Aan.
Apalagi, rumah Aan dan SPBU mini ExxonMobil hanya berjarak 500 meter saja. Selain Aan, Tomo, 46 tahun, juga kerap mengisi bensin di SPBU mini ExxonMobil meski tak rutin. Sebagai pekerja Toko Bangunan Tri Jaya Makmur, yang berjarak tak lebih dari 5 km dari SPBU mini ExxonMobil, ia memang sering keliling Kabupaten Purwakarta untuk mengantarkan bahan bangunan menggunakan mobil pickup-nya.
Berbeda dengan Aan, Tomo menganggap RON 92 dan Petralite (BBM RON 90 milik Pertamina) sama iritnya.
ADVERTISEMENT
“Tapi BBM ExxonMobil memang lebih enteng untuk mesin. Lagian, atasan saya sekarang-sekarang memang selalu meminta untuk isi penuh mobil pickup di SPBU mini ExxonMobil,” ujar Tomo.
Secara teknis, bensin dengan nilai oktan 92 memang lebih irit dibandingkan RON 88 (Premium) atau 90 (Pertalite). Pasalnya, semakin kecil RON semakin mudah pula cairan bensin untuk terbakar. Premium, misalnya, dengan RON 88 akan terbakar bahkan sebelum aliran bensinnya sampai ke busi. Berbeda dengan Pertamax, yang memiliki kadar oktan sama dengan BBM milik SPBU mini ExxonMobil, cenderung lebih lambat terbakar.
Hal tersebut menyebabkan pembakaran bensin dengan kadar oktan 92 lebih efektif dibandingkan dengan RON 88 dan 90. Proses itu menjadi alasan mengapa BBM ExxonMobil maupun Pertamax lebih irit dibandingkan Premium dan Pertalite.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan menggunakan bensin RON 92, mesin kendaraan terasa lebih ringan karena tidak adanya kerak sisa pembakaran bensin atau sering disebut residu yang menempel di sekitar silinder alias blok mesin. Pembakaran RON 92 lebih sempurna karena baru terbakar setelah bensin bersentuhan dengan busi, sekaligus membuat silinder kendaraan bersih.
Bensin RON 92 ExxonMobil sendiri dibanderol Rp 10.900 per liter. Sementara Pertamax dibanderol Pertamina dengan harga lebih murah yakni Rp 10.400 per liter.
Meski lebih mahal Rp500 per liter dari Pertamax, dan Rp 3.100 per liter dari Petralite, Aan dan Tomo sama-sama tak peduli. Menurut mereka, lebih baik membeli BBM di SPBU mini ExxonMobil yang mudah dijangkau, dibanding membeli di SPBU Pertamina dengan jarak 8 km dari rumah mereka.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, konsumen terbesar SPBU mini ExxonMobil Dangdeur adalah para buruh dan pekerja beberapa pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah (KBI) dan Indotaisei. Di dua kawasan industri tersebut memang banyak pabrik raksasa seperti PT Hino Manufacture Indonesia (Kendaraan bermotor), PT Nissan Motor Indonesia (Kendaraan bermotor), PT Indopoly Swakarsa Industry (Plastik), PT Sulzer Indonesia (Rekayasa dan Manufaktur), PT Kalbe Morinaga Indonesia (Farmasi), PT Asahimas Flat Glass (Gelas), dan PT Honda Precision Parts Manufacturing (Spare partmotor).
“Makanya pom ini sepi di hari libur, karena banyak buruh dan pekerja di kawasan industri juga libur,” tutur operator SPBU mini ExxonMobil Dangdeur, Iros Rusmiati.