Alasan Wisma Atlet Tak Diberikan ke Masyarakat Berpenghasilan Rendah

23 November 2018 20:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran Pasca Asian Para Games 2018, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018). (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran Pasca Asian Para Games 2018, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018). (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Wisma Atlet di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, rencananya akan diberikan kepada aparatur sipil negara (ASN). Mengenai skema pemberian ada dua pilihan yaitu bisa menjadi rumah susun sewa (rusunawa) atau rusun sederhana milik (rusunami).
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid, mengungkap tingginya biaya operasional menyebabkan Wisma Atlet Kemayoran tidak jadi diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Di sini gambarannya Wisma Atlet itu diberikan kepada MBR praktis enggak mungkin. Biaya operasional nya saja sekitar Rp 1,5 juta per bulan untuk satu kamar," katanya kepada kumparan di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (23/11).
Khalawi mengatakan, diberikannya Wisma Atlet untuk kalangan ASN juga sekaligus mendorong perintah Presiden RI Joko Widodo untuk menyediakan rumah bagi ASN mulai tahun depan. Bahkan, dia menambahkan akan membangun lagi hunian di kawasan Kemayoran kalau diminta oleh Jokowi.
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran Pasca Asian Para Games 2018, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018). (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Wisma Atlet, Kemayoran Pasca Asian Para Games 2018, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018). (Foto: Abdul Latif/Kumparan)
"Jadi kita juga kan menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk menyediakan rumah bagi ASN, ini sekaligus skita rampungkan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rumah bagi MBR dikatakan dia juga akan dibangun di lokasi yang berbeda dari Wisma Atlet Kemayoran. Penyediaan rumah bagi MBR ini nantinya juga akan menggunakan tanah milik negara.
"Untuk MBR kita cari lokasi lain, tanah negara kan banyak," tutupnya.
Wisma Atlet yang dibangun sejak tahun 2016 itu terdiri dari 10 tower yang berisikan 7.426 unit hunian dengan kapasitas 22.278 orang. Adapun Wisma Atlet Kemayoran itu berdiri di atas lahan seluas 10,6 hektare.
Pembangunan dimulai sejak pertengahan Maret 2016 silam, dengan menggelontorkan dana yang tidak sedikit yaitu lebih dari Rp 3 triliun. Adapun beberapa aset di dalam setiap kamar atlet seperti dapur, kamar mandi, dua tempat tidur, meja, kursi dan AC yang hingga saat ini masih berfungsi normal. Kondisi sekarang, Wisma Atlet Kemayoran tak terurus usai gelaran Asian Games dan Asian Para Games.
ADVERTISEMENT