PLN Tetap Bangun Kabel Bawah Laut Jawa-Sumatera

10 April 2017 11:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi instalasi listrik (Foto: Basri Marzuki/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi instalasi listrik (Foto: Basri Marzuki/ANTARA)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 PT PLN (Perero). Dalam RUPTL tersebut, ditetapkan pembangunan kabel listrik bawah laut Sumatera-Jawa ditargetkan rampung pada 2024.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya PLN keberatan dengan proyek pembangunan teknologi transmisi daya arus searah (High Voltage Direct Current/HVDC) 500 kV. PLN menilai proyek tersebut tidak logis karena bertujuan untuk mengalirkan listrik dari Sumatera ke Jawa. Padahal, kebutuhan listrik di terus naik.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan HVDC tetap dibangun karena pemerintah mengubah skema distribusi listrik tersebut. HVDC dibangun untuk mentransfer surplus listrik dari Jawa ke Sumatera.
Pada 2021, Jawa diprediksi akan mengalami surplus listrik 5.000 MW. Sehingga surplus tersebut perlu dialirkan ke Sumatera yang pasti membutuhkan.
"Akhirnya HVDC yang 500 kV maka pemerintah dan PLN sepakat untuk mungkin akan dikerjakan. Mungkin 2024 itu harus selesai. Mulainya 2021," kata Jonan di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/4).
ADVERTISEMENT
Pembangunan HVDC jalur laut Sumatera-Jawa tetap dilakukan karena sejalan dengan kebijakan pengembangan pembangkitan. Transfer energi listrik bisa dilakukan dari wilayah yang mempunyai sumber energi primer tinggi ke wilayah lain yang mempunyai sumber energi primer terbatas.
Sebagai informasi, pada RUPTL sebelumnya 2016-2025, proyek transmisi HVDC Sumatera-Jawa sempat menjadi perdebatan. PLN mempertanyakan urgensi proyek tersebut. Pada RUPTL 2017-2026, pertumbuhan kebutuhan listrik di Sumatera diperkirakan sebesar 11,2 persen per tahun dengan estimasi pembangkit listrik sebesar 21.013 MW pada 2026.
Sedangkan kondisi saat ini, Sumatera baru memiliki pembangkit dengan daya mampu 8.755,42 MW. "Dulu idenya, HVDC 500 kV itu ditujukan untuk memasok listrik dari Sumbagsel (sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan) ke Jawa. Sekarang pindah dari Jawa ke Sumatera. Bisa saja seperti itu, lihat pertumbuhan di Jawa," tutur Jonan.
ADVERTISEMENT