Amankan Lahan 1,5 Juta Ha untuk Produksi Susu, Segini Anggaran Kementan di 2025

13 September 2024 7:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengalokasikan lahan seluas 1,5 juta hektare untuk peternakan sapi perah untuk menunjang program Makan Bergizi dan Susu Gratis.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meyakini lahan 1,5 juta hektare tersebut akan cukup untuk membangun peternakan sapi sebanyak 1,3 juta ekor yang akan memasok susu sapi program ini hingga 2029.
“Kita sudah secure sekitar 1,5 juta hektare. Cukup 1,5 juta (hektare) itu udah cukup untuk kita mendatangkan 1,3 juta sapi hidup di Indonesia ini sudah cukup,” kata Sudaryono saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Sudaryono menuturkan, jenis lahan seluas 1,5 juta hektare itu terdiri dari bermacam macam lahan, mulai hutan hingga perkebunan kelapa sawit yang nantinya akan diakuisisi atau dikerjasamakan.
"Lokasinya ada di Sulawesi Tengah ada di Banten, ada di Blora, di Jawa Timur, di Pulau Aru, ini tersebar, jadi 1,5 juta (hektare) itu enggak satu hamparan, ada yang 10 ribu, ada yang 100 ribu,” jelas Sudaryono.
ADVERTISEMENT
Anggaran Kementan di 2025
Adapun Kementan mendapat tambahan anggaran Rp 21,49 triliun berdasarkan hasil keputusan rapat dengan Badan Anggaran DPR RI. Sebelumnya dalam pagu anggaran tahun 2025, Kementan hanya mendapat anggaran sebesar Rp 7,91 triliun. Dengan tambahan ini, anggaran Kementan menjadi Rp 29,37 triliun.
Sudaryono menyebutkan tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung program quick wins lumbung pangan. Sebesar Rp 15 triliun akan dipergunakan untuk mencetak sawah seluas 150 ribu hektare dan intensifikasi seluas 80 ribu hektare.
"Sementara sisanya sebesar Rp 6,4 triliun akan digunakan untuk program non quick wins. Sebesar Rp 4,33 triliun untuk peningkatan produksi padi dan jagung, lalu Rp 2,13 triliun untuk peningkatan produksi padi dan susu," jelasnya.
Sejumlah siswa mendapatkan susu sapi murni gratis dalam acara uji coba gerakan minum susu di SD Negeri 1 Sudagaran, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/8/2024). Foto: Idhad Zakaria/ANTARA FOTO
Sudaryono memastikan penggunaan anggaran nantinya juga akan dialokasikan untuk penguatan pupuk, benih dan bibit pada komoditas padi, jagung, kelapa dan komoditi lainnya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Kementan memiliki 4 program unggul, yaitu ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas, nilai tambah, pelatihan dan vokasi serta dukungan manajemen.
“Tanaman pangan, Hortikultura dan PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) menjadi Direktorat yang akan mendukung program unggulan tersebut. Mulai dari pengembangan padi, jagung kedelai dan pangan lokal. Termasuk cetak sawah dan peningkatan indeks pertanaman," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mendukung penuh penambahan anggaran Kementan tahun 2025. Namun Sudin meminta agar Kementan melakukan kajian mendalam sebelum menjalankan program.
Sudin juga berharap agar program tersebut diperuntukkan bagi kepentingan pertanian Indonesia dan peningkatan kesejahteraan petani.
"DPR mendukung penambahan anggaran Kementan yang naiknya hampir 100 persen. Tapi kami mengingatkan dalam menyusun program agar fokus pada peningkatan pangan, mengingat sektor pertanian saat ini menghadapi tantangan yang tidak ringan seperti perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang menghambat produksi," ujar Sudin.
ADVERTISEMENT