Amankan Pasokan Gas, Uni Eropa Bakal Teken Kesepakatan Baru dengan Azerbaijan

18 Juli 2022 19:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stasiun transfer gas Yamal-Eropa dekat kota Belarusia Nesvizh, sekitar 130 km sebelah barat Minsk, terlihat pada 9 Januari 2009.. Foto: VIKTOR DRACHEV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun transfer gas Yamal-Eropa dekat kota Belarusia Nesvizh, sekitar 130 km sebelah barat Minsk, terlihat pada 9 Januari 2009.. Foto: VIKTOR DRACHEV/AFP
ADVERTISEMENT
Uni Eropa akan menandatangani kesepakatan gas baru dengan Azerbaijan. Hal ini sebagai langkah Eropa untuk mengamankan pasokan gas di masa depan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penghentian produksi oleh Rusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNBC, Senin (18/7), para pejabat Eropa telah mempersiapkan potensi penghentian total pasokan gas dari Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina. Adapun Sebelumnya, Rusia selama beberapa tahun terakhir telah menjadi sumber gas alam terpenting dari Eropa.
Pun Rusia telah membantah, mereka menggunakan gas sebagai senjata melawan Eropa. Tapi, data menyebut, pasokan telah turun lebih dari 60 persen dalam beberapa pekan terakhir.
Selain itu, penutupan pipa Nord Stream 1 yang merupakan titik transit penting gas Rusia ke Jerman dan sekitarnya telah menambah kekhawatiran, bahwa Rusia berpotensi mengakhiri pasokan gasnya ke blok tersebut secara bersamaan.
"Anda dapat mengharapkan komitmen untuk peningkatan volume yang signifikan di tahun-tahun mendatang," ungkap seorang pejabat UE yang mengetahui kesepakatan itu, yang tidak mau disebutkan namanya karena pembicaraan masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan kepala energi Eropa Kadri Simson mengunjungi Azerbaijan Senin untuk menyelesaikan kesepakatan. Von der Leyen akan berbicara bersama presiden negara itu, Ilham Aliyev, pada konferensi hari ini.
Azerbaijan, yang berbatasan dengan Georgia, Turki, Armenia, Rusia, Iran, dan Laut Kaspia, mulai mengekspor gas alam ke Eropa melalui Pipa Trans Adriatik pada akhir 2020. Saat itu, Azerbaijan mengatakan pihaknya berencana mengirimkan 10 miliar meter kubik gas. gas ke Eropa setiap tahun, sebagian besar ke Italia, tetapi juga ke Yunani dan Bulgaria.
Badan Energi Internasional mencatat pada bulan Maret bahwa mungkin ada peran yang dimainkan Azerbaijan karena Eropa berupaya mengurangi impor gasnya dari Rusia.