Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Amartha Nilai UMKM Berperan Penting Bantu Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi RI
26 November 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menilai UMKM berperan penting dalam meningkatkan kontribusi, termasuk di bidang pariwisata untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung pertumbuhan itu, perusahaan penyedia layanan keuangan digital inklusif untuk masyarakat akar rumput tersebut telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di 50 Desa Wisata di Indonesia.
“Berangkat dari pembelajaran Amartha selama 14 tahun dalam membimbing dan melayani lebih dari 2,7 juta UMKM, kami melihat bahwa UMKM memiliki peran dan potensi besar untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, namun perlu pendekatan yang tepat," kata Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, melalui keterangannya, dikutip pada Selasa (26/11).
"Untuk itu, kami siap dukung Kemenparekraf untuk membantu pelaku usaha mikro di daerah wisata agar segmen ini bisa semakin berkontribusi dan berkarya, sebagaimana sudah kita mulai di Botubarani, Gorontalo," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Target devisa dari pariwisata sebesar USD 22,1 miliar pada 2025, lebih besar dari tahun ini yaitu USD 7,38 miliar-USD 13,08 miliar. Target kunjungan turis asing meningkat menjadi 17 juta, naik dari proyeksi tahun 2024 yang sebesar 10,41-14,3 juta. Sementara untuk sektor ekonomi kreatif, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5,15 persen. Pemerintah juga memiliki target tenaga kerja ekraf dengan 74,58 juta orang pada 2025, meningkat dari target tahun ini yang hanya 24,34 juta.
Peluang ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkontribusi. Namun di sisi lain, harus diakui UMKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain terbatasnya akses pendanaan, kurangnya inovasi, hingga rendahnya literasi digital.
“Dalam pengalaman Amartha, upskilling UMKM sangat mungkin dilakukan, namun butuh pendekatan dan solusi yang disesuaikan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Di Amartha kami sudah cukup lama mempelajari kebutuhan dan profil UMKM ultra mikro, sehingga kami mampu memberikan pendekatan dan penyuluhan yang terbukti mampu membantu mereka untuk berkembang,” ujar Andi Taufan.
“Di 2023, sekitar 67.000 UMKM ultra mikro binaan Amartha berhasil naik kelas dengan pendapatan tahunan yang meningkat menjadi lebih dari Rp300 juta. Pengalaman inilah yang menjadi modal kita dalam menguatkan peran UMKM di 50 Desa Wisata Kemenparekraf,” Tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut merupakan lanjutan kolaborasi Kemenparekraf dan Amartha untuk membangun industri pariwisata berkelanjutan di Desa Botubarani, Kecamatan Kabilabone, Gorontalo. Melalui program Desa Berdaya Amartha, pelaku UMKM setempat dibimbing untuk mendapat penghasilan tambahan melalui workshop peningkatan literasi digital dan daur ulang limbah plastik menjadi aneka aksesoris bermutu. Selain manfaat ekonomi, proses daur ulang sampah juga bisa melindungi lingkungan pesisir.
Plt Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Utama Kemenparekraf, Dessy Ruhati, menyambut baik program Desa Berdaya Amartha tersebut. Menurutnya, program ini mampu meningkatkan kesejahteraan warga di kawasan wisata.
“Program Desa Berdaya Amartha ini sangat berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan wisata,” tutur Dessy Ruhati.
Dessy Ruhati menuturkan melalui penandatanganan nota kesepahaman ini membuat kedua pihak bisa bersinergi untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
“Melalui kolaborasi dengan Amartha, kami berharap ke depan bisa menjangkau desa wisata lainnya, sehingga kemakmuran bisa lebih merata lagi. Jika desa wisata maju, otomatis ekonomi warga juga meningkat,” ungkap Dessy Ruhati.