Ambisi Erick Thohir Jadikan PFN sebagai BUMN Investor Produksi Film

2 Juni 2021 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PFN Foto: Google Maps via Marsun Marsun
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PFN Foto: Google Maps via Marsun Marsun
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir berjanji untuk mendorong majunya dunia perfilman Indonesia. Salah satu cara yang tengah disiapkan Erick yaitu menjadikan BUMN Perfilman, PT Perusahaan Film Negara (PFN) sebagai lembaga pembiayaan film alias film financer.
ADVERTISEMENT
Erick menjelaskan PFN semestinya bukan menjadi pesaing dari produsen film dalam negeri. Ia menilai PFN harusnya mengambil tempat sebagai jembatan industri film dalam negeri bisa mendapatkan akses yang lebih luas. Baik dari segi pembiayaan maupun dari segi komersialisasi film.
“Makanya kami pikir PFN coba kita refocus-kan. Enggak lagi bikin film tapi bagaimana membantu industri film. Jangan malah bersaing. Nah di sinilah kita coba melihat bagaimana PFN menjadi lembaga pembiayaan film seperti himbara,” ujar Erick dalam Sosialisasi BSM Kebangkitan Perfilman dan Bioskop Pasca Program Vaksinasi COVID-19, Rabu (2/6).
Erick merinci, ke depannya PFN bakal mempunyai empat fungsi utama sebagai film financer. Pertama yaitu sebagai lembaga pembiayaan yang bertugas memberikan akses pembiayaan bagi sineas dan seniman lokal. Kedua, PFN juga akan berfungsi sebagai katalis kemajuan industri film dan konten kreatif.
Menteri BUMN Erick Thohir menandatangani MoU dengan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh di Kantor Pusat BPKP. Foto: Kementerian BUMN
Tidak hanya itu, PFN juga akan ditugasi untuk memberikan akses pemasaran. Terakhir, Erick juga akan memerintahkan PFN melakukan ekspansi pasar melalui kerja sama dengan Telkom. Kerja sama tersebut dilakukan agar PFN bisa memahami dan menggunakan big data untuk memetakan preferensi penonton Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini artificial intelegence dan big data jadi salah satu yang penting. Ketika kita berbuat sesuatu kita jadi mengerti apa yang menjadi tren di pasar. Hal-hal ini membuat big data jadi kunci untuk pembuatan film,” ujarnya.
Tidak hanya itu Erick juga mengatakan bahwa PFN juga akan didorong untuk melakukan partnership konten dengan pihak ketiga. Kemudian, PFN juga akan melakukan pengelolaan aset dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual. Dalam hal research dan development, PFN juga akan dikawinkan dengan Telkom untuk membuat Centre of Excellent for Research, Innovation and Learning serta mendukung percepatan sertifikasi dan pembinaan entrepreneurship di bidang perfilman.
Meski demikian Erick mengatakan pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan refocusing pada PFN. Erick berharap nantinya hasil refocusing tersebut bisa membantu kebangkitan perfilman tanah air.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan dalam satu dua bulan ini kita bisa launching, kita libatkan sineas-sineas, jaringan industri perfilman untuk memberi masukan. Sehingga ini jadi sinergi pemerintah dengan industri film. Kita ingin mendukung, kita enggak ingin ambil alih karena sekarang ini eranya kolaborasi,” ujar Erick.