news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ambisi Mentan Ubah 500 Ribu Lahan Rawa di Kalsel Jadi Sawah

18 Desember 2018 12:26 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ketiga kiri) saat berkunjung ke pertanian rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ketiga kiri) saat berkunjung ke pertanian rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian mencanangkan optimasi lahan pertanian rawa seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Selatan. Untuk tahap awal, Kementan akan menggarap optimasi 200 ribu hektare lahan rawa dengan sebaran di empat kabupaten Kalsel yaitu Banjar, Barito Kuala, Tapin, dan Tanah Laut, mulai 2019.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan terus mengoptimalkan potensi pertanian rawa demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Amran menetapkan provinsi Kalsel dan Sumatera Selatan sebagai penopang utama pertanian rawa dengan target optimasi masing-masing 500 ribu hektare.
"Kami terus tambah luas tanam sawah. Optimalisasi lahan rawa dari sekali tanam setahun, jadi dua kali tanam setahun, kemudian tiga kali tanam setahun. Ada potensi lahan rawa seluas 500 ribu hektare di Kalsel," ucap Amran saat pencanangan proyek percontohan pengembangan padi lahan rawa pasang surut/lebak melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Desa Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Selasa (18/12).
Seorang petani sedang membajak sawah yang berada di area rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani sedang membajak sawah yang berada di area rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
Amran sendiri ingin mengoptimalkan lebih dulu 200 ribu hektare lahan rawa dari target 500 ribu hektare di Kalsel. Lahan ini akan dijadikan sebagai pusat pertanian rawa strategis dan modern di luar Jawa. Apabila sukses, ia optimistis tidak ada lagi paceklik beras ketika musim kemarau di Jawa karena kawasan luar Jawa masih panen padi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Amran mengungkapkan optimasi lahan berpotensi menaikkan pendapatan petani sampai tiga kali karena tanam dan panen tiga kali setahun. Saat ini, ia melihat petani luar Jawa masih dominan tanam sekali dalam setahun.
"Mimpi besar kami, Kalsel jadi penopang pangan di luar Jawa. Kalau bisa tanam dua kali, kemudian tiga kali setahun artinya pendapatan petani naik tiga kali lipat," sebutnya.
Seorang petani sedang membajak sawah yang berada di area rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani sedang membajak sawah yang berada di area rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
Ia mengestimasi produktivitas pertanian lahan rawa sebanyak 2 ton per hektare. Dengan asumsi ini, maka petani bisa meraup panen 6 ton per hektare asalkan panen tiga kali setahun.
Untuk mendorong optimasi lahan rawa di Kalsel, Amran akan segera mengirim lagi 50 unit excavator untuk menggarap 200 ribu hektare lahan. Kementan mencatat sudah mengirim 62 unit excavator. Selain excavator, Kementan siap mengirim ratusan traktor dan combine hafester ke petani sasaran program.
ADVERTISEMENT
Amran ingin petani menjual dalam bentuk beras demi meraup margin lebih besar ketimbang menjual padi. Mekanisme pertanian akan mempercepat kerja petani dari 25 hari menjadi 3 hari ketika tanam.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat berkunjung ke pertanian rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat berkunjung ke pertanian rawa di Kalimantan Selatan. (Foto: Dok.Kementerian Pertanian)
"Jadi tanam, panen, sampai jadi beras semua pakai alat pertanian. Semua sudah mekanisasi pertanian, enggak perlu lagi capek tanan padi. Kalsel harus jadi rujukan dunia bidang pertanian rawa," sebutnya.
Selain padi, lahan rawa bisa dipergunakan untuk sektor lainnya. Misalnya beternak bebek, ayam, ikan, sampai ditanami tanaman hortikultura. Kementan mencatat, Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebanyak 10 juta hektare. Selain Kalsel dan Sumsel, lahan rawa banyak tersebar di Bengkulu, Jambi, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, sampai Lampung.