Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) terus melakukan eksplorasi di Batu Hijau. Direktur Utama Amman Mineral, Rachmat Makkasau, mengatakan bahwa eksplorasi Batu Hijau sudah memasuki fase 7. Kegiatannya mencakup pengupasan tanah dan batuan di area pit. Selain itu juga mengolah batuan bijih dari timbunan cadangan (stockpile) yang disiapkan dari fase-fase terdahulu.
ADVERTISEMENT
"Iya kita ngebor sih. Fokus. Batu Hijau itu masuki fase 7, kalau enggak salah sampai 2026. Lalu ada stockpile," ucapnya di acara Halalbihalal di Jakarta, Selasa (18/6).
Dari fase 7 diperkirakan bakal mengekstrasikan cadangan tembaga sebanyak 4,47 miliar pon dan emas sebanyak 4,12 juta ounce. Produksinya diharapkan dimulai pada akhir 2020 atau awal 2021. Adapun cadangan yang di Batu Hijau, kata dia, sampai 2034.
Dalam fase 7, Rachmat menjelaskan pihaknya akan fokus pada efisiensi dalam kegiatan operasional. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga stabilitas bisnis tambangnya. Meskipun akan menurunkan tingkat produksi sementara, proses penambangan ke depan diyakini akan lebih efisien.
"Kami fokus di efisiensi bagaimana supaya biaya bisa lebih rendah dan tetap memastikan operasi aman," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tahun ini Amman bakal memfokuskan diri untuk mengembangkan pengerukan area tambang di Blok Elang. Tidak tanggung-tanggung, Amman siap menggelontorkan dana hingga USD 28 juta atau sekitar Rp 400,4 miliar (kurs Rp 14.300).
"Untuk eksplorasi Elang, tahun ini saja spending terbesar USD 28 juta. Sesuai RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) memang butuh dana yang besar," kata Rachmat.