Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Amman Mineral (AMMN) Geser INCO Masuk Indeks MSCI, Intip Prospek Sahamnya
16 November 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Emiten tambang, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masuk dalam Indeks Morgan Stanley Capital Indonesia (MSCI) Global Standard Indexes. Perusahaan yang melantai di BEI pada 7 Juli 2023 itu berhasil menggeser posisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
ADVERTISEMENT
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Juan Oktavianus Harahap, mencermati AMMN masuk dalam indeks MSCI menjadi katalis positif jangka pendek, mengingat volume perdagangan harian rata-rata (average daily trading volume) atau ADTV-nya telah mencapai USD 22,3 juta per hari selama tiga bulan terakhir.
"Free float adjusted market cap-nya sudah mencapai USD 34,3 miliar. Kami memperkirakan AMMN akan mencatatkan lonjakan laba yang besar di kuartal IV 2023, didorong oleh peningkatan input bijih dengan kadar lebih tinggi dari proyek Phase 7," tulis Juan dalam risetnya, dikutip Kamis (16/11).
ADVERTISEMENT
Bijih baru berkontribusi sekitar 50 persen dari total produksi pabrik AMMN pada kuartal III 2023. Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Amman Mineral akan membukukan pertumbuhan volume produksi tembaga dan emas sebesar 27,5 persen qoq dan 74,5 persen qoq pada akhir tahun 2023.
“Kami memperkirakan akan ada pembayaran PNBP pada kuartal IV 2023 sebesar 10 persen dari laba bersih AMMN di 2023. Karenanya, kami memangkas proyeksi laba bersih AMMN di 2023 menjadi USD 144 juta,” katanya.
Amman Mineral diperkirakan akan mengalami lonjakan laba yang besar, didukung oleh potensi angka operasional yang naik setelah perusahaan menyelesaikan masalah operasional yang terjadi pada semester I 2023 serta normalisasi PNBP.
“Kami mempertahankan rating HOLD dengan TP baru sebesar Rp 7.000 per saham (sebelumnya: Rp 5.500 per saham),” ujar Juan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, permintaan tembaga global akan meningkat pesat seiring dengan semakin populernya penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik. Produksi tembaga global meningkat karena naiknya produksi dari tambang Qualleveco dan Kamoa Kakula sehingga menyebabkan peluang harga tembaga melonjak.