AMNT Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

26 Juli 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi melakukan Peninjauan Smelter PT 
AMNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi melakukan Peninjauan Smelter PT AMNT, Kabupaten Sumbawa Barat. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Internasional Tbk (AMMAN), memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan.
ADVERTISEMENT
Izin ekspor tersebut berdasarkan surat rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Kuota ekspor konsentrat yang diperoleh sebanyak 587.330 wet metrik ton (wmt) atau setara 534.000 (dry metrik ton) yang berlaku hingga 31 Desember 2024.
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau, mengatakan kuota tersebut telah sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024. Dia mengapresiasi dukungan pemerintah sehingga AMNT bisa kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga.
"Izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter," kata Rachmat melalui keterangan tertulis dikutip Jumat (26/7).
Menurut dia, izin ekspor tersebut menjadi bukti bahwa kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah.
Konstruksi smelter tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk atau AMMAN. Foto: Amman Mineral Internasional
Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen, kata dia, proyek smelter tembaga AMMAN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per 31 Mei 2024, di mana kemajuan smelter telah mencapai 95,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan kuartal IV 2024," ujarnya.
Adapun fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tembaga Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.
"Produk dari pemurnian ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222ktpa, sekitar 18 ton emas, 55 ton perak, dan asam sulfat sekitar 830.000 ton per tahun," ujarnya.