news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Amran Pastikan Beras Berkutu di Gudang Bulog Tak Akan Dibagikan ke Masyarakat

11 Maret 2025 18:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat ditemui di kantornya, Senin (10/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat ditemui di kantornya, Senin (10/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan bahwa beras berkutu yang ditemukan di gudang Perum Bulog tidak akan didistribusikan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini merespons temuan Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto), terkait beras impor tahun lalu yang berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta.
Amran mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian menerima laporan dari Bulog mengenai temuan 100 ribu hingga 300 ribu ton beras berkutu dari total Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2 juta ton. Namun, ia menekankan bahwa data tersebut masih bersifat sementara.
"Yang pasti sekitar 10 ton ditemukan di Yogyakarta," ujarnya dalam Rapat Komisi IV DPR di Senayan, Selasa (11/3).
Menurut Amran, pemerintah telah memutuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) bahwa beras tersebut tidak akan digunakan untuk bantuan pangan maupun program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). "Kita sudah sepakat, tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP, tidak boleh untuk bantuan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun berkutu, beras tersebut tetap akan melalui prosedur yang ditentukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebelum dikeluarkan dari gudang. "Tidak serta-merta busuk langsung kita keluarkan. Semua harus sesuai prosedur," tambahnya.
Sebelumnya, Titiek Soeharto mengungkapkan temuan beras berkutu di Gudang Bulog Yogyakarta saat kunjungan kerja reses DPR. "Kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," katanya dalam rapat bersama Mentan di DPR RI.