Anak Buah Luhut soal Rencana Vinfast Mau Investasi di RI: Belum Ada Update

21 Desember 2023 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vinfast, merek mobil nasional Vietnam akan masuk Indonesia. Foto: NamLong Nguyen/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Vinfast, merek mobil nasional Vietnam akan masuk Indonesia. Foto: NamLong Nguyen/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin, membeberkan progres kelanjutan produsen mobil asal Vietnam, Vinfast, akan berinvestasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan belum ada progres terbaru yang didapatkannya mengenai hal ini.
Rachmat bilang, informasi terakhir yang didapatkannya masih terkait laporan publik yang disampaikan perusahaan raksasa asal Vietnam tersebut.
“Saya belum ada update,” kata Rachmat di kawasan Kuningan, Jakarta pada Kamis (21/12).
Namun, Rachmat melihat Vinfast masih menilik-nilik kelengkapan beleid yang akan menaungi investasi dari perusahaan tersebut.
Adapun, kelengkapan beleid setelah Perpres 79/2023 yang merupakan revisi dari Perpres 55/2019 terkait Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), adalah Peraturan dari Menteri terkait. Sedangkan aturan tersebut masih dalam progres pengerjaan.
“Jadi kalau mereka udah commit di publik. Saya pikir, jadi gini, mungkin untuk pabrikan mobil saat ini kan Perpesnya sudah keluar. Mereka lagi menunggu Permennya. Permennya saat ini sedang kita kerjakan,” tambah Rachmat.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin di Menara Kadin Indonesia pada Jumat (15/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Rachmat berharap aturan tersebut dapat rampung pada akhir tahun ini. Meskipun hal ini harus melewati berbagai kementerian, meliputi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian.
“Harapan saya sebelum akhir tahun keluar semua, paling tidak sebagian ya, kan ada empat kementerian yang harus mengeluarkan peraturan,” imbuh Rachmat.
“Biasanya mereka akan daftar, nah, kalau udah daftar tuh biasanya mereka akan bilang gitu,” tutup Rachmat.
Sebelumnya dalam catatan kumparan, Diam-diam produsen mobil asal Vietnam, Vinfast, akan masuk Indonesia. Perusahaan memiliki sejumlah rencana, termasuk besaran investasi untuk jangka panjang, hingga mendirikan pabrik perakitan CKD (completely knocked down).
Hal ini diketahui dari laporan Investment Monitor berdasarkan dokumen F-1 filling --formulir pendaftaran yang diperlukan bagi perusahaan asing yang ingin terdaftar di bursa saham AS-- kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan evaluasi terhadap peluang pasar di Indonesia, Vinfast menetapkan target investasi awal sebesar USD 1,2 miliar (Rp 18,6 triliun).
Besaran tersebut mencakup 150 hingga 200 juta dolar AS (Rp 2,3-3,1 triliun) yang digunakan untuk pembangunan fasilitas perakitan dengan kapasitas 30 ribu hingga 50 ribu mobil per tahun, dan targetnya mulai beroperasi pada 2026.