Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Anak Perusahaan PLN Bangun Pembangkit Listrik 'Mobile' di Aceh
4 Januari 2018 9:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
![Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1485059101/kadnb1fsm9rgqvq2gb72.jpg)
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melalui anak perusahaannya PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB), segera memulai pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Aceh tahap pertama berkapasitas 50 Megawatt (MW).
ADVERTISEMENT
Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektare yang akan meningkatkan tegangan yang sebelumnya sebesar 128 kV menjadi 149 kV pada sistem kelistrikan Sumatera. Nantinya, pembangunan MPP ini akan dilanjutkan di tahap kedua berkapasitas 100 MW, sehingga total kapasitasnya sebesar 150 MW.
Peletakan batu pertama akan dilakukan Kamis (4/1) di Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Ini merupakan realisasi dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik antara PLN dengan PT PJB pada 27 September 2017 lalu.
Peletakan batu pertama proyek ini akan dilakukan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf bersama dengan Kepala Divisi Operasional Regional Sumatera Supriyadi, Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara, General Manager UIP Sumbagut Weddy B Sudirman, Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika (PT RE) Harjono, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia, Prakash Candran.
ADVERTISEMENT
MPP Aceh mendapat dukungan dari PT Siemens Indonesia untuk memproduksi mesin buatan Indonesia, melalui transfer knowledge dengan tiga Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yakni Barata, Pindad, dan PT PAL. Sehingga, meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
![Ilustrasi pembangkit listrik. (Foto: pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1493132908/oyucjqxflvbsay8xffn0.jpg)
Sekadar informasi, MPP merupakan proyek yang dibangun sebagai pelaksanaan program kelistrikan 35.000 MW. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi daerah terpencil dengan konsep mesin yang mudah dipindah-pindahkan (mobile), pengoperasian yang ramah lingkungan, dan pembangunan dalam waktu singkat.
Proyek di Aceh ini Ini merupakan proyek MPP pertama bagi PJB, baik untuk seluruh wilayah Indonesia maupun regional Sumatera. PJB rencananya akan membangun MPP di 9 titik yang tersebar di 4 pulau, yakni Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Madura. Untuk Sumatera akan dibangun di 4 titik yakni Aceh dengan kapasitas 150 MW, Jambi berkapasitas 30 MW, 2 titik di Riau berkapasitas total 60 MW, dan Tanjung Pinang berkapasitas 30 MW.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di Sulawesi akan dibangun di 1 titik yakni Palu yang berkapasitas 60 MW, di Papua berlokasi di Timika berkapasitas 30 MW, sementara Madura berkapasitas 50 MW. Total, untuk 4 pulau ini adalah 420 MW.