Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perubahan jenis pembangkit dilakukan dalam penandatanganan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Amandemen PJBTL) dengan PT PLN Batam dan Kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) dengan PT Inti Karya Persada Tehnik Batam.
Konversi yang dilakukan ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas pembangkit, tetapi juga meningkatkan efisiensinya melalui pemanfaatan limbah panas buangan sebagai bahan bakar tambahan generator turbin uap.
Pekerjaan konversi ini juga secara signifikan akan mengurangi biaya pembangkit listrik . Proyek ini direncanakan akan selesai dalam waktu 24 bulan dengan target penyelesaian konstruksi pada kuartal ketiga tahun 2025.
"Meningkatnya konsumsi listrik tentunya sejalan dengan kesiapan pembangkitan tenaga listrik. Berbagai usaha penyediaan energi listrik terus dilakukan PLN Batam, meski bukanlah hal sederhana," Direktur Utama PT PLN Batam M. Irwansyah Putra dalam keterangan resmi, Rabu (25/7).
Kata Irwansyah, diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk membangun pembangkit listrik yang baru dalam penyediaan akses listrik. Oleh karena itu memaksimalkan pembangkit yang tersedia menjadi pilihan tercepat dan yang terbaik untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
Amandemen Atas Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik akan meningkatkan kolaborasi dan sinergi yang selama ini telah terjalin dengan baik antara PT PLN Batam dan PT Energi Listrik Batam.
Direktur Utama Medco Power Eka Satria menjelaskan, penambahan kapasitas pada PLTG Tanjung Uncang ini ditujukan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Batam-Bintan, termasuk antisipasi apabila listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan masuk dalam sistem pembangkit (intermittent supply).
"PT PLN Batam akan memperoleh tambahan daya sebesar 39 MW tanpa memerlukan bahan bakar gas tambahan dan menekan tingkat emisi karbon dalam sistem kelistrikan Batam yang sejalan dengan program Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060," ujarnya.