Anak Usaha Pelindo (SPMT) Catat Kenaikan Kinerja 31 Persen Sepanjang 2023

7 Februari 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur SDM SPMT Edi Priyanto dan Branch Manager (BM) Terminal Jamrud Nilam dan Mirah, Muh Junaedhy di Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur pada Selasa (6/2). Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur SDM SPMT Edi Priyanto dan Branch Manager (BM) Terminal Jamrud Nilam dan Mirah, Muh Junaedhy di Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur pada Selasa (6/2). Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo membeberkan kinerja Terminal Jamrud, Nilam dan Mirah pada 2023 usai dilakukan transformasi bisnis.
ADVERTISEMENT
Usai transformasi ini, Branch Manager (BM) Terminal Jamrud Nilam dan Mirah, Muh Junaedhy menuturkan SPMT menerapkan sistem operasi pelabuhan multi terminal terintegrasi yang disebut Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M) yang berdampak pada capaian kinerja di 2023.
"Produktivitas di Branch Jamrud Nilam Mirah sebelumnya adalah 1.385 T/S/D (Ton/Ship/Day), setelah dilakukan transformasi meningkat sebesar 31 persen yaitu 1.814 T/S/D," sambung Junaedhy dalam kesempatan yang sama di Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur pada Selasa (6/2).
Pelabuhan Pelindo Terminal Petikemas. Foto: Dok. Pelindo
PTOS-M memiliki arsitektur yang terintegrasi dengan sistem-sistem lain seperti customer portal, sistem layanan kapal, dan sistem layanan keuangan. Selain terintegrasi dengan beberapa sistem, PTOS-M memiliki fitur yang memberikan kemudahan layanan seperti online booking request, operation planning, storage inventory, serta control dan monitoring.
ADVERTISEMENT
PTOS-M menjadi bagian dari proses transformasi dan standarisasi yang juga berdampak pada peningkatan produktivitas serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.
Dari segi kelengkapan alat, Direktur SDM SPMT Edi Priyanto menjelaskan, SPMT Branch Jamrud, Nilam dan Mirah memiliki lima unit Harbour Mobile Crane (HMC), dua unit Excavator.
“Tujuh unit Forklift, empat unit Harbour Portal Crane (HPC), 11 unit Grab, 12 unit Hopper, lima unit jembatan timbang, dan satu unit wheel loader serta didukung dengan kedalaman laut 10 mLWS, stacking yard seluas 85.202 m2, dermaga sepanjang 3.647 m, dan warehouse area seluas 20.040 m2,” jelas Edi di Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur pada Selasa (6/2).
ADVERTISEMENT
Dalam transformasi ini, Edi juga menyebut SPMT sudah menerapkan elektrifikasi pada beberapa alat, sehingga emisi yang dihasilkan dapat diminimalisir.
Adapun komoditas bongkar muat yang dilayani meliputi steel coil, soda ash, raw sugar, pupuk, garam, barite, molases, gandum, semen, CPO, BBM.
Terminal Jamrud merupakan terminal kargo umum dan curah kering yang berada di area Pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan utama yang berada di kota Surabaya. Terminal Jamrud terdiri dari tiga dermaga yaitu Jamrud Utara dan Barat untuk general cargo dan curah kering internasional, serta Jamrud Selatan untuk pelayanan general cargo domestik.