Anak Usaha Sido Muncul Ekspor Perdana 61 Ton Produk Minyak Atsiri ke Prancis

29 Oktober 2021 21:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak usaha Sido Muncul, PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) mengekspor minyak atsiri ke Prancis. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anak usaha Sido Muncul, PT Semarang Herbal Indoplant (SHI) mengekspor minyak atsiri ke Prancis. Foto: kumparan
Sido Muncul terus melanjutkan komitmennya untuk memperluas pasar ekspor. Setelah pada 2020 perusahaan tersebut berhasil mengekspor 1 kontainer jamu dari produk rempah-rempah ke Arab Saudi, kini Sido Muncul melakukan ekspor perdana produk minyak atsiri nilam ke Prancis. Melalui anak usahanya, PT Semarang Herbal Indoplant (SHI), Sido Muncul akan mengirimkan 61 ton minyak atsiri nilam atau senilai Rp 36 miliar.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, mengatakan, pengiriman akan dibagi menjadi beberapa tahap hingga akhir November 2021. Pengiriman perdana bisnis minyak atsiri telah dilakukan pada 29 Oktober 2021 dengan berat 16 ton.
"Hingga akhir November ini, kami akan mengirimkan minyak nilam dengan total sebanyak 61 ton atau senilai Rp 36 miliar. Hari ini merupakan pengiriman pertama sebesar 16 ton dan merupakan pengiriman perdana bisnis minyak atsiri atau essential oil grup Sido Muncul," kata David, Jumat (29/10).
David menilai, bisnis ini dapat memperluas ekspor rempah Nusantara di pasar Eropa karena nilainya yang mencapai triliunan rupiah. Melalui SHI, Sido Muncul optimis dapat menjadi salah satu pemain terdepan bisnis atsiri. Didukung pabrik berteknologi modern dengan kapasitas produksi yang besar, Sido Muncul percaya dapat memenuhi permintaan pasar ekspor, terutama Eropa dan Amerika.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, pada konferensi pers mengenai ekspor minyak atsiri ke Prancis, (29/10). Foto: kumparan
"Dengan pengalaman yang ada dan juga dilengkapi teknologi ekstraksi dan destilasi yang modern, kami yakin Sido Muncul dapat menjadi salah satu produsen produk ekstraksi termasuk minyak atsiri terbesar di Indonesia dengan hasil kualitas yang terbaik," lanjut David.
Lebih lanjut David mengatakan PT SHI memiliki kapasitas produksi lebih dari 1.000 ton ekstrak rempah per tahun dengan berbagai fasilitas mumpuni.
Mulai dari peralatan untuk mengolah bahan mentah, penyaringan air secara osmosis, peralatan ekstraksi dinamik, vakum suhu rendah, pelarut ekstraksi, purifikasi ekstrak sistem cair dengan LLE, serta destilasi minyak atsiri. Tak hanya itu, PT SHI juga telah memiliki sertifikasi CPOTB, ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000 dan HACCP, ISO 45001, dan jaminan halal untuk produknya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Marketing Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, Sido Muncul terus berkomitmen menjadi lokomotif di pasar ekspor, terutama untuk produk-produk biofarmaka. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, komitmen ini juga dapat menyejahterakan para petani bahan baku.
Research center Sido Muncul. Foto: kumparan
"Semoga ke depannya kita bisa mengekspor lebih banyak (produk) lagi. Jadi sekalian memberdayakan para petani (yang menghasilkan bahan baku) di berbagai daerah. Langkah ini juga sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mengolah produk di dalam negeri,” jelas Irwan.
Menurut Irwan, kegiatan tersebut bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen. Mulai dari bahan, proses produksi, hingga pengemasan, semuanya dilakukan di dalam negeri.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, Sido Muncul juga tengah membangun pabrik bahan baku dan research center sebagai upaya untuk mengembangkan bisnis bahan baku agar potensi pemanfaatan obat herbal di Indonesia maupun luar negeri bisa lebih masif.
"Indonesia ini kaya akan rempah-rempah, makanya kita lebih banyak mengekspor bahan mentah (dibandingkan dengan produk jadi). Kami menyadari bahwa sebenarnya kita harus mengolah (produk) sebelum diekspor, karena mengolah itu suatu mata rantai yang bisa memberikan value kepada negara. (Itulah sebabnya) Sido Muncul membangun ekstraktor sejak 2010," pungkas Irwan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Sido Muncul