Anak Wajib Belajar Kelola Uang Jajan Saat Masuk Usia Remaja

28 Januari 2019 7:40 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Remaja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Remaja (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, mengajarkan untuk mengelola keuangan sejak dini kepada anak-anak merupakan sebuah kewajiban. Namun, sebagian besar orang tua nampaknya belum memahami pentingnya mengajarkan mengelola keuangan kepada anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai Indeks Literasi Keuangan pada tahun 2017 yang menyatakan baru 29,7 persen masyarakat Indonesia mampu dan paham terhadap literasi keuangan.
Menurut Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho, para orang tua sudah mulai mengenalkan anak-anak tentang lembaga keuangan sejak memasuki usia remaja. Ini penting, mengingat ke depan akan mulai bermunculan fasilitas keuangan baru.
"(Seperti) menggunakan fasilitas-fasilitas dari bank sepertin mesin atm dan mobile atau internet banking," katanya kepada kumparan, Minggu (27/1).
Selanjutnya, orang tua perlu menjelaskan mengelola keuangan, setidaknya setiap kali memberikan uang saku.
"Meskipun pasti butuh waktu dan proses, ortu (orang tua) sebaiknya memberikan pengertian kepada anak-anaknya tentang mengatur keuangan. Terserah ortu mau memberikan uang jajan anak secara periodik atau diberikan tiap harinya, yang jelas anak harus diberi pengertian bagaimana mengelolanya. Ke mana saja uangnya dibelanjakan, dan apa yang harus dilakukan untuk menghematnya," tururnya.
ADVERTISEMENT
Dan yang paling penting, kata Andy, orang tua harus melakukan dan memberi contoh secara langsung. Artinya, tidak sekadar masukan secara lisan.
"Dan yang jelas, semua yang disampaikan oleh ortu juga dilakukan sendiri oleh ortu tersebut, karena anak-anak akan terus belajar dengan melihat dari apa yang dilakukan oleh ortunya," terangnya.