Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Analis Kritik Sikap Prabowo soal Saham, Dinilai Bikin Investor Ragu
22 Maret 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pernyataan (presiden) tersebut dapat memberikan kesan bahwa stabilitas pasar saham itu kurang penting, yang akan bertranslasi pada persepsi negatif bagi investor lokal dan asing, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam mengambil posisi," jelas Felix kepada kumparan, Sabtu (22/3).
Felix mengakui ketahanan pangan dan energi penting bagi masyarakat. Pasar saham juga diperkirakan akan cenderung volatile dalam jangka pendek. Namun, ia menegaskan pernyataan seorang presiden tetap membawa pengaruh besar.
"Namun, dalam jangka panjang, faktor fundamental masing-masing emiten lah yang kembali menjadi faktor utama dalam pergerakan harga saham," kata Felix.
Felix menyarankan pentingnya edukasi serta literasi di pasar modal, khususnya bagaimana menilai fundamental perusahaan dan ekonomi. "(Edukasi tersebut) menjadi hal krusial untuk meminimalisir herding behavior atau investasi ikut-ikutan yang tidak memiliki dasar kuat," tutur Felix.
ADVERTISEMENT
Program Pemerintah Butuh Dukungan Investor
Analis pasar modal sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga berpendapat sama. Menurutnya, apa pun yang dilontarkan oleh seorang kepala negara pasti akan berpengaruh, terutama terhadap kondisi ekonomi.
"Kalau pemerintah terlalu fokus pada konsumsi masyarakat bawah tanpa memperhatikan pergerakan ekonomi dari sisi atas, termasuk investasi dan pasar modal, maka ekonomi Indonesia justru bisa stagnan atau bahkan melambat," tegas Ibrahim.
Ia menilai bahwa seluruh program inisiatif presiden yang ditujukan bagi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, tetap memerlukan dukungan dari para investor.
"Program Makan Bergizi Gratis, Danantara, dan lain-lain kan juga butuh investor. Jadi kalau seandainya Prabowo masih memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa ia tidak terlalu melibatkan saham, maka target 8 persen pertumbuhan ekonomi itu juga tidak akan tercapai," ujar Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Ibrahim menegaskan Indonesia saat ini sedang membutuhkan investasi untuk mendukung program-program pembangunan. Menurutnya para investor terutama investor asing selalu mempertimbangkan banyak hal sebelum menanamkan modalnya, termasuk bagaimana pemerintah Indonesia menjaga stabilitas ekonomi dan memberi kepastian hukum.
Untuk itu, Ibrahim menyarankan pemerintah perlu mendorong stimulus ekonomi yang menyentuh berbagai sektor. "Karena kalau tidak, perekonomian Indonesia bisa dibawah 5 persen," tutur Ibrahim.
Prabowo: Saham Boleh Naik Turun, yang Penting Pangan Aman
Prabowo menegaskan ketahanan pangan merupakan prioritas utama bagi pemerintahannya. Menurut dia, tak masalah harga saham fluktuatif, yang penting pasokan pangan bagi masyarakat terjamin.
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman. Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara saya," ujar Prabowo dalam Pembukaan Sidang Kabinet di Istana Negara, Jumat (21/3).
ADVERTISEMENT
Prabowo ingin menegaskan kebutuhan dasar rakyat, terutama pangan, harus tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi yang bisa berubah sewaktu-waktu.