Analis Prediksi Harga Nikel Bakal Melemah hingga Akhir Tahun

27 Oktober 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tambang Nikel Indonesia Foto: Masmikha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tambang Nikel Indonesia Foto: Masmikha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Analis memperkirakan surplus nikel di pasar yang signifikan ditambah penemuan nikel di prospek Wedei di Papua Nugini akan mempengaruhi harga nikel.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters pada Minggu (27/10), Kantor Kepala Ekonom Australia (AOCE), pemotongan produksi baru-baru ini gagal mengangkat harga dan memperkirakan permintaan yang lemah akan membuat harga nikel tetap lemah hingga sisa tahun 2024.
Harga nikel pada pekan ini juga terpantau kembali menurun. Penurunan terjadi hingga harga nikel menyentuh USD 16.143 dolar per ton.
Berdasarkan situs Trading Economics, angka ini adalah titik terendah dalam satu bulan. Dibanding pekan lalu berdasarkan harga penutupan perdagangan Jumat (18/10), harga nikel juga turun dari USD 16.982 per ton menjadi USD 16.143 dolar per ton.
Sementara itu, Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group bilang kalau pasar mengalami fluktuasi dengan pola yang bertahan akibat konflik Timur Tengah dan kondisi di AS menjelang pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
“Benar-benar tampak seperti pasar berfluktuasi dalam pola bertahan sampai kita memperoleh jawaban atas beberapa pertanyaan tentang Israel, perang, dan pemilu. Pemilu ini menciptakan ketidakpastian di banyak pasar dan orang-orang sedikit menahan diri, tidak siap membuat komitmen besar karena potensi lonjakan, volatilitas, dan ketidakpastian,” ungkap Phil.