Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ancaman Jokowi: Menteri yang Tak Bisa Capai Target, Saya Copot
18 Januari 2018 21:59 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengebut pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat. Bahkan untuk mempercepat pembagian sertifikat tanah tersebut, Jokowi sempat mengancam menteri terkait jika tak mencapai target.
ADVERTISEMENT
"Saya terus kejar-kejar dan kita awasi, diancam-ancam, kalau enggak (bisa sampai target) saya copot. Tapi emang bekerja harus seperti itu, harus ada target. Apa pegangan kita," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (18/1).
Menurut Jokowi, sampai saat ini, dari 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia, yang baru bersertifikat sekitar 46 juta. Artinya, masih ada 80 juta lahan di Indonesia belum memiliki sertifikat.
Jokowi menargetkan, tahun ini pemerintah bisa membagikan sebanyak 7 juta sertifikat tanah. Tak hanya itu, ia juga menargetkan tahun depan bisa membagikan sebanyak 9 juta sertifikat tanah.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kita akan naikin lagi sebanyak 7 juta sertifikat yang dibagikan, saya yakin, dan Insyaallah enggak ada masalah. Tahun depan 9 juta sertifikat yang harus dibagikan, saya yakin juga bisa, (itu akan) dicek, dikontrol, diawasi terus untuk daerah, semuanya bisa," kata Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengaku, saat ini terus mendorong agar masyarakat dapat terhubung dengan perbankan. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lantaran bisa mengakses perbankan dengan mudah.
"Ini yang harus kita mulai lakukan menyebar (sertifikat tanah) dan harus merata dan kita harus mendorong masyarakat kita untuk terhubung dengan perbankan melalui nontunai seperti bank," jelasnya.