Ancaman Krisis Ekonomi Global di Depan Mata, RI Bisa Resesi Lagi?

10 Juni 2022 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria menggunakn masker melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria menggunakn masker melintasi deretan toko yang tutup di Pasar Baru, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan mengatakan, seluruh negara di dunia sedang terancam krisis ekonomi global. Pandemi COVID-19 yang belum usai hingga konflik Rusia-Ukraina menambah ketidakpastian global saat ini.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya bukan hanya Indonesia. Karena sekali lagi krisis global dampaknya itu ke seluruh dunia," kata Susiwijono dalam Media Briefing Global Crisis Response Group (GCRG), Jumat (10/6).
Adanya berbagai ketidakpastian tersebut dikhawatirkan kembali berimbas pada resesi ekonomi. Indonesia pernah mengalami resesi pada 2020, pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut akibat pandemi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Susiwijono mengungkapkan, Indonesia patut bersyukur, karena kondisi Indonesia tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, dia menyebutkan, Negara Afrika hampir mengalami kebangkrutan akibat kondisi krisis ditambah utang negara yang tinggi.
"Kita itu betul-betul bersyukur karena dampaknya tidak terlalu kerasa. Alhamdulilah, baik semuanya dari mulai kondisi pandemi, ekonominya," tutur Susi.
Agar tak terjadi gejolak ekonomi yang lebih dalam bahkan resesi global, PBB pun membentuk Global Crisis Response Group (GCRG). Kelompok ini akan menangani persoalan global, mulai dari krisis pangan, energi, ekonomi, hingga krisis utang. Indonesia masuk dalam kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan tadi semua, kondisi negara lain itu sedang terancam krisis. Itu penyelesaiannya harus menggunakan skema global," pungkas Susi.
Di tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi melaporkan ekonomi Indonesia mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi terkontraksi menjadi minus 3,49 persen (yoy) di kuartal III 2020, bahkan di kuartal sebelumnya juga minus 5,32 persen (yoy).