Andre Rosiade Kritik Proyek MLFF, Sebut BUMN Dipaksa PUPR Beli Barang Rongsokan

4 Desember 2023 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cantas, aplikasi untuk bayar tol tanpa berhenti atau MLFF (Multi Line Free Flow).  Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cantas, aplikasi untuk bayar tol tanpa berhenti atau MLFF (Multi Line Free Flow). Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, menolak pengaplikasian Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa berhenti. Politisi dari Fraksi Partai Gerindra itu menolak karena ada indikasi pemaksaan perusahaan BUMN untuk membeli teknologi MLFF yang dianggapnya bukan kebutuhan utama.
ADVERTISEMENT
"Yang saya tangkap, ini akan dipaksakan, salah satunya Jasa Marga, Hutama karya, BUJT ini, perusahaan BUMN kita dipaksa oleh PUPR beli itu barang rongsokan untuk dibeli. Padahal kita enggak butuh teknologi itu," kata Andre saat Raker Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Senin (4/12).
Pada Desember 2023 ini Kementerian PUPR rencananya memulai uji coba MLFF di Bali. Bila uji coba dianggap berhasil, maka MLFF akan diaplikasikan di 6 ruas jalan tol di Pulau Jawa.
Ketua DPP Gerindra Andre Rosiade saat program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kata Andre, teknologi MLFF ini tidak perlu karena sudah ada On Board Unit (OBU) yang bisa dipasang di setiap mobil.
"Kalau hanya sebatas teknologi tanpa sentuh, teknologi sekarang bisa. Tinggal pasang OBU saja di mobil, itu sudah kayak di Jepang atau di mana-mana," ujar Andre.
ADVERTISEMENT
Andre meminta Erick Thohir untuk mengkaji hal tersebut. Menurutnya, anggaran yang digelontorkan perusahaan negara untuk menebus teknologi MLFF itu akan mubazir.
"Jangan sampai Pak Menteri pensiun, Jasa Marga, Hutama Karya, Waskita disuruh beli MLFF ini. Teknologi yang enggak approven, hanya dipakai di satu negara, ngapain kita pakai satelit-satelit segala, pintu tol kita ada, kalau mau tanpa sentuh tinggal pasang OBU di mobil masing-masing. Jangan sampai kita dibodohi," tutur Andre.