Andre Rosiade Sebut MLFF Teknologi Rongsokan, Asosiasi Transportasi Buka Suara

5 Desember 2023 13:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba bayar tol tanpa berhenti menggunakan RFID dari Flo, Jasa Marga Tollroad Operation. Foto: dok. Bambang Bangun Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba bayar tol tanpa berhenti menggunakan RFID dari Flo, Jasa Marga Tollroad Operation. Foto: dok. Bambang Bangun Wibowo
ADVERTISEMENT
Asosiasi Sistem Informasi Cerdas atau Intelligent Transportation System Association of Indonesia (ITS Indonesia) merespons kritik anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, yang menolak pengaplikasian Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa berhenti.
ADVERTISEMENT
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra tersebut menolak karena ada indikasi pemaksaan perusahaan BUMN untuk membeli teknologi MLFF yang dianggapnya bukan kebutuhan utama karena sudah ada teknologi On Board Unit (OBU). Andre bahkan mengatakan MLFF adalah teknologi rongsokan.
Vice President ITS Indonesia, Resdiansyah menegaskan dalam pengaplikasian MLFF ini pemerintah tidak akan keluar uang sepeser pun. Sebagai pengembang MLFF, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) akan berinvestasi secara penuh.
"Pemerintah tidak keluar uang satu rupiah pun. Kemudian mereka diberikan konsesi 9 tahun, konsesinya pun tidak boleh menaikkan tarif tol, mereka ambilnya dari service fee," kata Resdiansyah di Kantor Roatex Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12).
Resdiansyah menjelaskan, operator jalan tol nantinya hanya akan memberikan service fee kepada pihak RITS untuk melakukan maintenance gerbang tol MLFF.
ADVERTISEMENT
"Uang-uang itu yang akan dijadikan service fee untuk membayar balik investasi mereka. Jadi setelah 9 tahun teknologinya ke kita bisa kita kembangkan lagi," ujarnya.
Resdiansyah mengatakan MLFF akan menjadi teknologi mutakhir di Indonesia. Hal ini menepis kiritk Andre yang menyebut MLFF adalah teknologi rongsokan.
Dia menjelaskan, sistem Multi Lane Free Flow pada tol bisa dilakukan beberapa metode aplikasi, yakni Global Navigation Satelite System (GNSS) yang menggunakan satelit, Radio Frequency Identification (RFID) yang menggunakan frekuensi radio, serta menggunakan gelombang mikro. Kata dia, pemerintah Indonesia akan menggunakan GNSS karena dianggap yang paling akurat.
"GNSS itu teknologi masa depan. Tempat parkir pun 10 tahun ke depan akan pakai GNSS. Keluar rumah, ke tol, ke parkir itu semua akan menggunakan GNSS," tegasnya.
Ketua DPP Gerindra Andre Rosiade saat program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya saat Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Andre Rosiade mengatakan teknologi MLFF di Indonesia tidak diperlukan karena sudah ada On Board Unit (OBU) yang bisa dipasang di setiap mobil.
ADVERTISEMENT
"Yang saya tangkap, ini akan dipaksakan, salah satunya Jasa Marga, Hutama karya, BUJT ini, perusahaan BUMN kita dipaksa oleh PUPR beli itu barang rongsokan untuk dibeli. Padahal kita enggak butuh teknologi itu," kata Andre.
Andre meminta Erick Thohir untuk mengkaji hal tersebut. Menurutnya, anggaran yang digelontorkan perusahaan negara untuk menebus teknologi MLFF itu akan mubazir.
"Jangan sampai Pak Menteri pensiun, Jasa Marga, Hutama Karya, Waskita disuruh beli MLFF ini. Teknologi yang enggak approven, hanya dipakai di satu negara, ngapain kita pakai satelit-satelit segala, pintu tol kita ada, kalau mau tanpa sentuh tinggal pasang OBU di mobil masing-masing. Jangan sampai kita dibodohi," tutur Andre.