Anggaran BUMN Dipangkas, Erick Thohir Pilih Produk UMKM Murah untuk Cendera Mata

13 Februari 2025 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan efisiensi untuk operasional Kementerian BUMN, setelah anggaran dipangkas 58,37 persen.
ADVERTISEMENT
Erick menuturkan, salah satu hal yang diefisiensi adalah pengurangan fasilitas pimpinan. Hal ini termasuk pembelian oleh-oleh untuk tamu dari luar negeri.
Dia menyebutkan, ke depannya akan membeli oleh-oleh berupa produk dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terjangkau, imbas efisiensi anggaran ini.
“Salah satunya memang kalau kita kedatangan tamu dari luar negeri biasanya kan kita suka tukeran souvenir, itu yang kita beli dari UMKM, ya mohon maaf saat ini kita coba cari yang lebih affordable,” kata Erick dalam Rapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (13/2).
Kementerian BUMN mendapatkan efisiensi anggaran 58,37 persen menjadi Rp 161,9 miliar dari semula pagu anggaran 2025 sebesar Rp 277,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengurangi perjalanan dinas, salah satunya ketika diundang untuk mendapat penghargaan dari Uni Emirat Arab (UAE) atas kerja sama atas pembangunan solar panel di Waduk Cirata. Akhirnya Erick mengirim surat untuk dibacakan dalam seremonial penghargaan tersebut.
Selain itu, menurut dia banyak rapat yang bisa digelar secara virtual seperti pada masa pandemi COVID-19. Meski demikian, dia memastikan tidak ada pengurangan pegawai di lingkungan Kementerian BUMN hingga saat ini.
“Lalu office boy, satpam juga kita coba jaga dengan budget yang ada. Memang salah satu juga yang kita, karena itu saya rasa fasilitas penting buat pegawai kami, karena kita tahu kalau kita lihat kan ranking kementerian BUMN ini masih kelas 2,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia karena tidak bisa menaikkan tunjangan kinerja (Tukin), maka fasilitas kantor tidak boleh dikurangi. Dia juga memastikan fasilitas kepegawaian seperti klinik dan fasilitas penitipan anak tidak akan dihilangkan.
“Kita tetap optimis ya karena kalau kita lihat data-data yang progres sampai hari ini kita masih berjalan baik,” tutupnya.