Anggaran Kemenhan di 2024 Naik Jadi Rp 384,87 T, Ada dari Pinjaman Asing

29 November 2023 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan isi rapat internal bersama Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto terkait anggaran sistem pertahanan tahun 2024 yang berlangsung, Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
Menkeu mengungkapkan, ada alokasi anggaran yang cukup tinggi dari pinjaman luar negeri.
"Untuk tahun 2020-2024 waktu itu sudah disetujui Bapak Presiden USD 20,75 miliar untuk periode 2020-2024. Nah, kemarin karena ada perubahan, maka alokasi untuk 2024 menjadi USD 25 miliar (setara Rp 384,87 triliun dengan asumsi Rp 15.395 per dolar AS)," kata Srimul di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/11).
Menurutnya, kenaikan ini cukup signifikan, karena untuk pinjaman Kemhan di luar negeri, nilainya naik sekitar USD 4 miliar atau setara Rp 61,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.395 per dolar AS).
"Dari USD 20,75 miliar ke USD 25 miliar. Itu yang kemarin disepakati," ungkapnya.
Sementara terkait Rencana Strategis Kementerian Pertahanan sampai 2034 masih sama dengan keputusan sebelumnya USD 55 miliar untuk pemenuhan belanja alutsista dari pinjaman luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Jadi dalam hal ini 2024-2029, nanti kemudian 2029-2034," ujarnya.
Srimul mengatakan, anggaran Kemhan naik mempertimbangkan kebutuhan serta kondisi alutsista yang ada.
"Dan kemudian ancaman serta peningkatan dinamika geopolitik dan geosecurity, dan di sisi lain masih sesuai dengan rencana kita dari sisi perencanaan penganggaran jangka panjang," pungkasnya.