Anggaran Kementerian Investasi Turun 44%, Rosan Sebut Berimbas ke Lapangan Kerja

12 September 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mendapatkan alokasi anggaran Rp 681,88 miliar di 2025 atau turun 44 persen dibanding 2024 yang mencapai Rp 1,229 triliun. Turunnya anggaran tersebut dianggap bisa mempengaruhi kinerja Kementerian Investasi di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi Rosan Roeslani sebenarnya meminta tambahan Rp 889,32 miliar untuk tahun depan yang membuat anggaran Kementerian Investasi menjadi Rp 1,571 triliun. Namun, tambahan anggaran tersebut belum disetujui.
Rosan mengatakan investasi menjadi ujung tombak untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ia menilai target pertumbuhan ekonomi dan investasi bakal penuh tantangan dengan dipangkasnya anggaran tersebut. Selain itu, kata Rosan, berkurangnya anggaran Kementerian Investasi juga bisa berimbas ke penciptaan lapangan kerja.
“Tadi disampaikan adalah penyerapan tenaga kerja yang bisa terdampak, sedangkan itu adalah salah satu PR kita yang utama bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan dan investasi kembali lagi merupakan jembatan untuk menciptakan lapangan kerja yang baik berkualitas, yang berkesinambungan,” kata Rosan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (12/9).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
Setelah anggaran diketok, Komisi VI DPR memberikan waktu 5 hari kepada Rosan untuk memberikan jawaban tertulis dengan menyesuaikan program-program di 2025.
ADVERTISEMENT
Rosan memastikan pihaknya segera mengkaji program apa saja yang bakal disesuaikan dan diupayakan tetap terlaksana.
“Ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri apabila anggaran kami menurun cukup signifikan. Sehingga bisa berdampak ke pencapaian target ke depannya,” ungkap Rosan.
“Tetapi ya intinya nanti sambil berjalan dengan dukungan dari Komisi VI itu bisa ditingkatkan anggaran itu ke depannya,” tambahnya.